Impor Mesin hingga Buah-buahan dari Tiongkok Meningkat

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Impor Indonesia pada bulan lalu tercatat US$ 16,68 miliar atau naik 10,35% dibandingkan bulan sebelumnya.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
15/9/2021, 14.44 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia pada Agustus lalu tercatat US$ 16,68 miliar atau naik 10,35% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada impor non-migas yang berasal dari Tiongkok.

"Menurut negara asal pengimpor, yang mengalami peningkatan impor kita berasal dari Tiongkok yang pada Agustus bertambah US$ 543,4 juta," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam Konferensi Pers, Rabu (15/9).

Kenaikan impor dari Tiongkok terjadi pada barang berupa mesin atau perlatan mekanis dan bagiannya serta buah-buahan. Impor Indonesia dari Tiongkok sepanjang tahun ini mencapai US$ 4,96 miliar atau 33,87% dari total impor.

Bukan hanya pengiriman dari Tiongkok, kenaikan impor bulan lalu juga terjadi dari beberapa negara lain. Impor dari Jepang bertambah US$ 192 juta, Korea Selatan US$ 132,3 juta, Ukraina US$ 102,8 juta dan Thailand sebesar US$ 87,8 juta.

Peningkatan aktivitas perdagangan dengan Tiongkok juga tak hanya terbatas pada impor, tetapi juga ekspor. Kenaikan ekspor ke Tiongkok pada Agustus dibandingkan bulan lalu bahkan lebih tinggi dibandingkan kenaikan impor yakni mencapai US$ 1,21 miliar. Ini juga merupakan kenaikan ekspor tertinggi di antara berbagai negara tujuan lainnya. 

Kenaikan ekspor ke Tiongkok terutama terjadi pada produk bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan atau nabati. Total ekspor nonmigas sepanjang Januari-Agustus 2021 pada bulan lalu mencapai US$ 4,78 miliar atau 23,48% terhadap total ekspor.

Dengan kinerja ekspor yang lebih baik, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok berhasil turun dari US$ 844,5 juta menjadi US$ 175,5 juta. 

Ekspor Tiongkok melesat bulan lalu meski pada saat yang sama Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur negara tersebut anjlok ke zona kontraksi. Kinerja ekspor yang membaik meredakan kekhawatiran bahwa penyebaran Covid-19 varian Delta dapat menghambat pemulihan ekonomi Tiongkok.

Berdasarkan statistik bea dan cukai yang dirilis Selasa (7/9), nilai ekspor Agustus tercatat US$ 294,3 miliar, melonjak 25,6% dari capaian tahun lalu. Capaian tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan 19,3% pada Juli dan melampaui hasil survei Reuters yang memperkirakan ekspor Agustus naik 17,1%.

BPS mencatat, neraca perdagangan pada Agustus 2021 surplus US$ 4,74 miliar, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ekspor pada Agustus 2o21 mencapai US$ 21,42 miliar melesat 20,92% dibandingkan bulan sebelumnya atau 64,1% dibandingkan Agustus 2020, sedangkan impor naik 10,35% secara bulanan atau 55,26% secara tahunan menjadi US$ 16,68 miliar. 

Reporter: Abdul Azis Said