ADB Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Tahun Ini karena Tertekan PPKM

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
ADB memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan 4,8%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/9/2021, 12.13 WIB

Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,5% menjadi 3,5% akibat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama hampir tiga bulan terakhir. 

"Pemulihan akan terus berlangsung, tetapi dengan laju yang lebih moderat di tingkat 3,5% dibandingkan 4,5% yang diproyeksikan pada  April," kata Ekonom Senior ADB Henry Ma dalam konferensi persnya kepada media, Rabu (22/9)

Meski demikian, Ma memperkirakan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia pada akhir tahun ini akan melampaui capaian sebelum pandemi yakni tumbuh 1,4% dibandingkan 2019. 

Sementara pada tahun depan, ia memperkirakan ekonomi tumbuh lebih kuat dari tahun ini sebesar 4,8%. Namun ekspektasi ini juga diturunkan dari proyeksi bulan April sebesar 5%.

Ma mengatakan, ada tiga faktor yang mendorong ADB memangkas prospek ekonomi tahun ini dan tahun depan. Pertama, pertumbuhan 7,07% pada kuartal kedua 2021 lebih rendah dari ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi kuartal II diwarnai basis pertumbuhan yang lebih rendah.

Kedua, adanya pembatasan mobilitas melalui PPKM Darurat dan PPKM Level 1-4 sejak Juli. Kondsi ini membuat pelemah Ini tercermin dari sejumlah indikator, terutama Purchasing Managers' Index dalam dua bulan terakhir yang jatuh ke zona kontraksi. Kendati demikian, restriksi yang mulai dilonggarkan pada Agustus membuat PMI Manufaktur mulai membaik dari bulan Juli.

Selain itu Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga dinilai terus memburuk dalam dua bulan pertama PPKM. IKK bulan lalu sebesar 77,3 poin, melanjutkan pelemahan dari bulan Juli sebesar 80,3 poin. Ini menunjukkan konsumen masih pesimistis terhadap kondisi ekonomi di tengah masih diberlakukannya PPKM Level 1-4.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said