Lonjakan Kasus Omicron Menekan Rupiah pada Hari Terakhir Perdagangan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Rupiah dibuka menguat di posisi Rp 14.261 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
31/12/2021, 09.29 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,06% di posisi Rp 14.261 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot hari ini, Jumat (31/12). Namun, rupiah berpotensi ditutup melemah pada hari terakhir perdagangan tahun ini seiring kekhawatiran lonjakan kasus akibat penyebaran varian Omicron

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah dari posisi pembukaan ke Rp 14.273 per dolar ini pada pukul 09.25 WIB. Posisi ini melamah tipis dari penutupan kemarin Rp 14.270 per dolar AS. 

Mayoritas mata uang Asia bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Ringgit Malaysia menguat 0,08%, baht Thailad 0,15%. rupee India 0,42%, won Korea Selatan dan peso Filipina masing-masing 0,03%, dolar Singapura 0,04%, yen Jepang 0,02%, dan dolar Hong Kong 0,01%. 

Sementara itu, yuan Cina melemah 0,08%, demikian pula dengan dolar Taiwan 0,11%. 

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan pergerakan rupiah akan terbatas di hari terakhir 2021 karena sudah tidak banyak aktivitas di pasar keuangan. Namun, kekhawatiran penyebaran varian Omicron berpotensi menekan rupiah. 

"Situasi penularan covid-19 yang meninggi di dunia akibat varian Omicron, menjadi kekhawatiran pelaku pasar," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (31/12).

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di berbagai belahan dunia di tengah penyebaran varian Omicron. Prancis melaporkan rekor kasus baru menembus 200 ribu per hari pada Rabu (29/12). Lonjakan kasus harian juga antara lain terjadi di Inggris, Spanyol, dan Amerika Serikat. 

Amerika Serikat melaporkan rata-rata kasus harian dalam sepekan terakhir melonjak 60% dibandingkan pekan sebelumnya menjadi 240 ribu per hari. Meski demikian, kenaikan tingkat kematian dan rawat inap relatif lebih rendah. rata-rata tingkat rawat inap harian untuk periode yang sama naik 14% menjadi sekitar 9.000 per hari, sedangkan kematian justru turun sekitar 7% menjadi 1.100 per hari. 

"Sunia mengalami kasus baru tertinggi sepanjang pandemi menjelang akhir tahun ini. Sebagian negara melakukan pembatasan aktivitas ekonomi. Kekhawatiran ini dapat menekan rupiah," kata Ariston. 

Rupiah pada hari berpotensi bergerak dan ditutup pada rentang Rp 14.250 hingga Rp 14.280 per dolar AS.