Bank Dunia Minta G20 dan Cina Percepat Keringanan Utang Negara Miskin

Freepik
Ilustrasi. Tekanan pandemi yang mendorong resesi global pada tahun 2020 mendorong 60% dari negara berpenghasilan rendah berisiko tinggi menghadapi kesulitan pembayaran utang.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
14/1/2022, 10.20 WIB

Bank Dunia meminta negara-negara anggota kelompok 20 ekonomi terbesar dunia atau G20 untuk mempercepat bantuan keringanan utang kepada negara miskin. Hal ini terutama berlaku bagi Cina yang merupakan kreditur terbesar dunia.

Tekanan pandemi yang mendorong resesi global pada tahun 2020 mendorong 60% dari negara berpenghasilan rendah berisiko tinggi menghadapi kesulitan pembayaran utang. Bank Dunia juga mencatat, tingkat utang di negara berkembang dan emerging market (EM) telah meningkat pada laju tercepat dalam tiga dekade.

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan pada tahun ini, negara-negara termiskin akan menghadapi utang jatuh tempo sebesar US$ 35 miliar atau setara Rp Rp 500 triliun (kurs Rp 14.300 per US$). Adapun 40% dari utang jatuh tempo tersebut berasal dari Cina setelah fasilitas penundaan pembayaran utang berakhir tahun lalu.

"Risiko dari default terus tumbuh, pengetatan kebijakan moneter di negara maju akan memiliki efek riak," kata Malpas dikutip dari Reuters Jumat (14/1).

Oleh karena itu, Malpass kembali mengingatkan negara-negara dunia untuk mereformasi kerangka kerja yang sudah diluncurkan negara-negara G20 dan Klub Paris, kelompok negara kreditur utama dunia. Kerangka kerja tersebut di bawah program Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (DSSI) milik Bank Dunia.

Adapun insiatif ini bertujuan memberikan keringanan utang melalui perpanjangan jatuh  tempo dan pengurangan suku bunga bagi negara yang memenuhi syarat. Kendati demikian, Malpas menilai kinerjanya masih lamban.

"Pengurangan utang yang dalam sangat dibutuhkan untuk negara-negara miskin. Jika kita menunggu terlalu lama, itu akan terlambat," kata Malpass.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.