Janet Yellen Tak Akan Hadir Fisik dalam Forum G20 Bulan Ini di Jakarta

Indonesia akan menggelar pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 pada 17-18 Februari 2021. Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen tak akan hadir secara fisik tetapi akan mengikuti pertemuan secara daring. 

Mengutip Reuters, Departemen Keuangan AS dalam keterangan resmi mengatakan, Yellen akan berpartisipasi dalam pertemuan G20 pada Februari dari jarak jauh. Hal ini seiring lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron yang terjadi di AS dan banyak negara. 

Yellen akan menghadiri sesi virtual dengan rekan-rekannya serta mengatakan pertemuan bilateral untuk membahas ekonomi dunia, reformasi perpajakan, dan kebutuhan untuk meningkatkan vaksinasi Covid-19. 

Pertemuan pada pekan ketiga Februari ini merupakan pertemuan tingkat tinggi negara-negara di bawah presidensi Indonesia yang akan berlangsung sepanjang tahun 2022. 

Pemerintah sebelumnya memindahkan lokasi pertemuan  2nd Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 1st Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG)  G20 dari Bali ke Jakarta. Pemindahan lokasi disebabkan makin meningkatnya kasus Covid-19  varian Omicron. 

Pertemuan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan G20 Jalur Keuangan di tahun 2022. Perubahan lokasi perhelatan ini tertuang dalam surat Kemenkeu Nomor S-3/G20.33/2022.

Dalam surat itu disebutkan bahwa  pembatalan telah mempertimbangkan hasil survei kehadiran. "Memperhatikan perkembangan Covid-19 di tingkat global dan nasional, terutama dari varian Omicron yang tingkat penyebarannya sangat tinggi serta mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) para delegasi G20, maka dengan ini diberitahukan bahwa penyelenggaraan 2nd FCBD & 1st FMCBG dipindahkan dari Bali ke Jakarta" demikian tertulis dalam surat tersebut.

Seiring dengan keputusan tersebut, maka seluruh agenda kegiatan 2nd FCBD & 1st FMCBG di Bali dan seluruh rangkaian persiapannya dibatalkan.

Kasus Covid-19 saat ini tengah meningkat tajam di berbagai belahan dunia seiring penyebaran varian Omicron. Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan lonjakan kasus tertinggi. Sementara di Indonesia, jumlah kasus juga tengah meningkat tajam, terutama dalam sepekan terakhir.