Ekonomi El Savador Di Ambang Kejatuhan Akibat Ambruknya Bitcoin

Katadata
Ilustrasi. Kejatuhan harga Bitcoin beberapa waktu terakhir diperkirakan membuat El Savador kehilangan US$ 20 juta.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
1/2/2022, 06.45 WIB

El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang legal di negaranya. Alih-alih menangguk untung dari langkah antimainstream tersebut, negara di Amerika Tengah itu justru kini dihadapkan pada kerusakan perekonomian. 

Risiko volatilitas Bitcoin menghantui perekonomian El Salvador terutama karena negara miskin ini mengoleksi semakin banyak Bitcoin di dalam neracanya. Bloomberg mencatat, Negara Amerika Tengah ini memegang 1.801 BTC. Kejatuhan harga Bitcoin beberapa waktu terakhir diperkirakan membuat El Savador kehilangan US$ 20 juta. 

Di samping kerugian akibat kejatuhan harga, El Salvador kini berhadapan dengan memburuknya prospek pengelolaan utang. Pemerintahannya yang cenderung menolak saran Dana Moneter Internasional (IMF) untuk melepas kripto, membuat hubungan El Salvador dengan salah satu krediturnya itu memburuk. 

Dalam pertemuan bilateral dengan El Salvador belum lama ini, IMF mendesak pihak berwenang untuk menghapus Bitcoin sebagai mata uang legal di negara tersebut.

Beberapa Direktur IMF juga menyampaikan kekhawatiran terhadap rencana pemerintah  negara tersebut untuk menerbitkan obligasi yang berbasis Bitcoin. Pemerintah El Salvador berencana menerbitkan obligasi El Savador sebesar US$ 1 miliar dalam kemitraan dengan Blockstream.

IMF memperkirakan bahwa di bawah kebijakan pemerintah saat ini, utang pemerintah El Salvador akan membengkak  menjadi 96% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2026. IMF menyebut pengelolaan utang yang buruk tersebut menempatkan El Salvador pada jalur yang 'tidak berkelanjutan'.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said