Sri Mulyani Masih Punya Tagihan RS Pasien Covid-19 Tahun Lalu Rp 23 T

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut belanja kesehatan pada tahun lalu mencapai lebih dari Rp 200 triliun.
Penulis: Agustiyanti
10/2/2022, 13.29 WIB

Indonesia menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta pada tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan telah membayarkan tagihan biaya perawatan pasien Covid-19 pada tahun lalu mencapai Rp 94 triliun.

"Ini pun masih ada tagihan Rp 23 triliun pada tahun 2022 yang harus dibayarkan atas biaya perawatan pasien Covid-19 tahun 2021. Ini menunjukkan betapa mahalnya Covid-19 dan angka tersebut belum termasuk untuk vaksin Covid-19" ujar Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2). 

Sri Mulyani mengatakan, belanja kesehatan pada tahun lalu mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Sementara khusus untuk penanganan Covid-19, realisasinya mencapai sekitar Rp 150 triliun. "Tahun 2020, biaya penanganan Covid-19 sebesar Rp 50 triliun, angkanya meningkat signifikan tahun lalu," kata dia.

Meski demikian, anggaran pendapatan dan belanja negara pada tahun lalu berhasil mencatatkan defisit anggaran yang lebih rendah dibandingkan target. Sri Mulyani mencatat, defisit APBN pada tahun lalu hanya mencapai Rp 787,3 triliun atau 4,65% terhadap PDB, di bawah target sebesar Rp 1.006,4 triliun atau 5,7% terhadap PDB. 

Penerimaan negara berhasil melampaui target mencapai Rp 2.003,1 triliun atau 114,9% dari target. Demikian pula belanja negara yang mencapai 101,3% target atau terealisasi Rp 2.786,8 triliun. 

Adapun pemerintah pada tahun ini mengalokasikan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 452 triliun. Menteri Koordinatir Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.  

Halaman: