Survei konsumen Bank Indonesia mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Januari 2020 menguat. Keyakinan konsumen meningkat pada seluruh kelompok pendapatan masyarakat, terutama dengan penghasilan Rp3,1 juta hingga Rp 4 juta.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan keyakinan konsumen yang menguat tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2022 sebesar 119,6, lebih tinggi dari 118,3 pada Desember 2021. Kenaikan IKK terpantau pada mayoritas kategori pengeluaran dan kelompok usia responden.
"Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, tertinggi di Banten, diikuti Pontianak dan Makassar," ujar Erwin dalam siaran pers, Jumat (11/2).
Berdasarkan survei keyakinan konsumen BI, membaiknya IKK didorong, terutama oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan indeks ekspektasi konsumen. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Januari 2022 meningkat le level optimistis dengan indeks mencapai 100,9 dari sebelunya 99,9 atau masih berada di level pesimistis.
Indeks di atas 100 menunjukkan kondisi konsumen yang optimistis. Sebaiknya, indeks keyakinan di bawah 100 menunjukkan kondisi konsumen yang pesimistis.
Kenaikan IKE didorong oleh kenaikan pada Indeks Penghasilan Saat Ini dan Pembelian Durable Goods. Indeks penghasilan saat ini dan indeks pembelian durable goods masing-masing naik sebesar 2,3 dan 2,4 poin menjadi 111,9 dan 94,3. Selain itu,
Sementara itu, IEK naik menjadi 138,3, lebih tinggi dari 136,8 pada bulan sebelumnya. Kenaikan didukung oleh seluruh komponen pembentuk IEK. Pada periode tersebut, Indeks ekspektasi penghasilan, indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, dan indeks ekspektasi kegiatan usaha membaik dari bulan sebelumnya dan masing-masing tercatat sebesar 139,6, 134,8, dan 140,4.
Survei BI juga menujukkkan kenaikan keyakinan konsumen secara keseluruhan terutama terjadi pada responden dengan penghasilan 3,1 juta hingga 4 juta. Dari sisi usia, kenaikan IKK juga terjadi pada mayoritas kelompok usia.
Sementara ditinjau secara spasial, keyakinan konsumen Januari 2022 terpantau meningkat di 13 kota yang menjadi cakupan survei. Kenaikan tertinggi terjadi di kota Banten (22,3 poin), Pontianak (16,2 poin) dan Makassar (13,9 poin).
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelum mengatakan, varian Omicron kemungkinan berdampak pada mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi pada Februari. Namun, ia percaya pemerintah mampu mengendalikan Covid-19 sehingga kasus dapat mulai terkendali pada bulan depan sehingga mobilitas dan aktivitas ekonomi yang saat ini melambat akan kembali meningkat.
"Dampak Omicron terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I secara keseluruhan tidak akan berpengaruh signifikan. Ekonomi kuartal I akan tumbuh relatif tinggi," ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Februari 2022 di Jakarta, Kamis (10/2).
Perry masih meyakini pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini mencapai 4,7% hingga 5,5%. Perbaikan ekonomi akan ditopang konsumsi yang meningkat dengan meningkatnya mobilitas usai Omicron, serta meningkatnya investasi, ekspor dan impor, serta dukungan pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini masih mampu mencapai di atas 5% meski ada penerapan PPKM level 3 di Jabodetabek, Bali, Yogyakarta, dan Bandung Raya.
"Kami melihat pertumbuhan di kuartal 1 tahun lalu masih minus 0,7 persen, kita harapkan di kuartal 1 tahun ini kami bisa dorong di atas 5%," kata Airlangga dalam Konferensi Pers PPKM pada Senin (7/2), seperti dikutip dari Antara.
Optimisme Airlangga datang dari hasil survei masyarakat yang optimistis melihat kondisi perekonomian tahun ini. Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 mampu tumbuh di kisaran 4,7% hingga 5,6%. Dari beberapa hasil survei masyarakat tampak optimistis sehingga Airlangga memprediksi perekonomian Indonesia sepanjang 2022 dapat mencapai 4,7% hingga 5,6%.