Sri Mulyani Ajak Menkeu ASEAN+3 Kerja Sama Cegah Pandemi Berikutnya

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) mengatakan Indonesia sebagai Presidensi G20 juga telah bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia untuk membentuk mekanisme pembiayaan multilateral untuk mencegah pandemi berikutnya.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
12/5/2022, 17.17 WIB

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara yang tergabung dalam ASEAN+3 yakni ASEAN, bersama Cina, Korea Selatan dan Jepang menggelar pertemuan virtual hari ini, Kamis (12/5). Dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pentingnya kerja sama negara-negara untuk menghindari pandemi berikutnya.

"Pandemi ini adalah krisis yang sangat mahal bagi kita semua, jadi kita harus bekerjasama mencegah pandemi berikutnya," ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5).

Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia sebagai Presidensi G20 juga telah bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia untuk membentuk mekanisme pembiayaan multilateral untuk mencegah pandemi berikutnya. Isu ini turut dibahas dalam pertemuan jalur keuangan dalam agenda memperkuat arsitektur kesehatan global.

"Sehingga kita akan mampu mengatasi pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respon kesenjangan pembiayaan,” ujarnya.

Pada pertemuan pertama jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia pada Februari lalu, Sri Mulyani menyebut ada tiga isu prioritas yang akan dibahas dalam rangka memperkuat arsitektur kesehatan global. Ketiga isu tersebut antara lain, membangun ketahanan sistem kesehatan global, mengharmonisasi standar protokol kesehatan global serta memperluas pusat manufaktur global dan pengetahuan soal pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi (PPR).

Perluasan pusat manufaktur dalam ini akan mencakup perluasan produksi vaksin, terapi, dan diagnostik ke negara-negara berkembang. Selain itu, Presidensi G20 Indonesia juga mendorong transfer pengetahuan terkait PPR pandemi.

Selain mempersiapkan pandemi di masa mendatang, Sri Mulyani dalam pertemuan ASEAN+3  hari ini juga menyampaikan pentingnya kerja sama dalam hal bauran kebijakan. Sekalipun setiap negara tertentu punya kebijakan masing-masing, namun tidak menjadi penghasal untuk kerja sama, terlebih saat menghadapi risiko global seperti sekarang ini.

Bendahara negara itu mengatakan semua negara dari sisi fiskal tengah berusaha mempercepat konsolidasi untuk melindungi masyarakatnya dari pandemi maupun inflasi, daya beli dan kemakmuran. Begitu juga Indonesia, pihaknya akan terus mendorong dilakukannya reformasi struktural dna memulihkan kesehatan APBN.

"Kerja sama itu diperlukan. Sementara di satu sisi kita harus melindungi ekonomi kita sendiri dan masyarakat tidak berarti dan tidak boleh menghalangi kita untuk bekerja sama," ujarnya.

 

Reporter: Abdul Azis Said