IHSG Hari Ini Berpotensi Naik, Analis Rekomendasikan Saham Tambang

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Ilustrasi.
2/6/2022, 06.18 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan naik pada perdagangan hari ini (2/6) dan bergerak di level 7.002 - 7.157. Saham-saham di sektor pertambangan masih menjadi primadona yang direkomendasikan analis. 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG hari ini akan naik menuju area 7.156-7.204. Menurut dia, indeks juga berpeluang membuka jalan untuk menguji kembali resisten di level 7.355 jika dapat ditutup di atas level 7.231.

Ia memprediksi titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di level 7.174, 7.232 dan 7.355, sedangkan titik support di level 6.974, 6.858 dan 6.803.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

 Sementara itu, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang harga 4.820-4.950 dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di rentang harga 1.715-1.735. PGAS diperkirakan akan melanjutkan tren naik selama harga masih berada di atas 1.685.

Ia juga merekomendasikan hold pada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) selama harga masih di atas 4.220, serta hold atau trading buy  saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) di rentang harga 7.000-7.100. Harga SMGR menghadapi resistance di level 7.525. Adapun jika level tersebut berhadil ditembus, akan memicu kenaikan harga lebih lanjut ke level 8.000 hingga 8.500.

Selain itu, ia turut merekomendasikan  hold atau trading buy  pada saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) di rentang harga 8.100-8.200. Ivan mengatakan, saham INKP akan resistance di level 8.450. Namun jika  harga penutupan harian di atas level tersebut, maka akan membuka jalan menuju target berikutnya di level 8.800.

Sementara itu, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG saat ini masih terlihat akan berada dalam rentang konsolidasi wajar. Peluang kenaikan belum terlihat cukup besar di tengah perekonomian yang terlihat masih cukup stabil.

"Sentimen dari rilis data inflasi yang akan dirilis, akan turut mempengaruhi pola gerak IHSG hari ini," kata William dalam risetnya, dikutip Kamis (2/6).

William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

IHSG pada perdagangan Selasa (31/5) ditutup naik 1,58% di level 7.148,970. Sementara itu, bursa saham Wall Street kompak berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones turun 0,54%,  S&P 500 0,75%, dan Nasdaq 0,72%. 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi