Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru saja menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) 81 miliar yen Jepang atau sekitar Rp 9,04 triliun pada Kamis (2/6). Ini merupakan Samurai Bonds pertama yang dirilis tahun ini.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan menyampaikan, penerbitan itu memanfaatkan kondisi pasar yang dinilai masih relatif stabil dalam dua pekan terakhir.
Selain itu, “mempertimbangkan suku bunga yang relatif masih cukup rendah di tengah proyeksi tren kenaikan suku bunga global yang masih akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (3/6).
Penerbitan Samurai Bonds itu juga memanfaatkan momentum awal tahun fiskal di Jepang yang jatuh pada kuartal kedua. Meski begitu, peluncuran ini sesuai rencana yang sudah disusun DJPPR.
Kemenkeu memulai pemasaran secara resmi untuk penerbitan Samurai Bonds ini pada 31 Mei. Penawaran dilakukan selama dua hari dengan pricing yang dilakukan pada Kamis (2/6).
"Demand yang masuk berkembang cukup solid dan berasal dari basis investor yang beragam, terutama pada seri dengan tenor pendek," kata Deni.
Pada penerbitan kali ini, terdapat empat seri yang seluruhnya merupakan penerbitan baru atau new issuance. Rinciannya sebagai berikut:
- RIJPY0625 tenor tiga tahun, 68,2 miliar yen, kupon 0,96%
- RIJPY0627 tenor lima tahun, 5 miliar yen, kupon 1,13%
- RIJPY0629 tenor tujuh tahun, 1,7 miliar yen, kupon 1,27%
- RIJPY0632 tenor 10 tahun, 6 miliar yen, kupon 1,45%
Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari manajer aset 24,8% dan city banks 12,3%. Lalu, central cooperatives 12,3%, lifers 8,6%, central public fund 2.5%, property insurance 0,2%, regional banks atau regional cooperatives 13.2%, lainnya 9.1%.
Investor dari luar Jepang tercatat 16,8% dari total.
Penerbitan kali ini tercatat sebagai penerbitan terbesar Samurai Bonds oleh sovereign issuer selama 2022. Menurut Deni, ini menjadi bukti atas reputasi dan kredibilitas RI yang tepercaya di pasar Jepang walaupun kondisi pasar sangat menantang.
Penerbitan Samurai Bonds kali ini dimanfaatkan untuk pembiayaan defisit APBN 2022, termasuk penanganan Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional. Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities, Mizuho Securities, Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities dan Nomura Securities.