Bank Indonesia berencana memulai implementasi kerja sama pembayaran QR lintas negara dengan Malaysia dan Thailand secara komersial pada tahun ini. Masyarakat yang berkunjung ke kedua negara tersebut dapat segera bertransaksi menggunakan QR Indonesia Standar (QRIS).
Uji coba dengan Thailand sudah berjalan sejak Agustus tahun lalu. Sedangkan dengan Malaysia, kerja sama sudah berjalan selama lima bulan sejak awal tahun. Selama proses uji coba tersebut, BI menyebut belum ada kendala yang berarti.
"Sejauh ini implementasi dari transaksinya itu sangat bagus bahkan delegasi Bank of Thailand datang kemari sudah mencoba beberapa bertransaksi itu sgt mulus," kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Fitria Irmi Triswati kepada wartawan di Nusa Dua, Bali (14/7).
Ia mengakui, masih ada hambatan untuk masuk ke tahap komersialisasi, antara lain pandemi yang menghambat mobilitas. Namun, ia memastikan tahap komersialisasi tetap akan dilakukan pada tahun ini. Selain itu, kerja sama ini juga masih terus dikembangkan dan diperluas.
"Kami menargetkan tahun ini untuk bisa step up dari tahap piloting," kata dia.
Selain dengan dua negara tersebut, BI kini tengah menjajaki kerja sama serupa dengan Filipian dan Singapura. Namun, Fitri tidak memberikan penjelasan soal kapan rencana tersebut akan dieksekusi. Menurutnya, banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk kesiapan infrastruktur dan industri di masing-masing negara.
Di luar itu, Indonesia bersama empat negara ASEAN lainnya, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina akan meluncurkan kerja sama pembayaran lintas negara pada November mendatang. Bukan hanya menggunakan QRIS, kerja sama pembayaran lintas negara ini termasuk menggunakan BI-Fast.
Kerja sama ini juga dilengkapi fitur Local Currency Settlement alias penyelesaian pembayaran dengan mata uang lokal. Dengan demikian, transaksi menggunakan QRIS dan BI-Fast dengan kedua negara tersebut bisa dilakukan secara langsung tanpa perlu konversi ke mata uang lainnya.
"Langkah kami selanjutnya adalah regional ASEAN-5 dalam kerja sama pembayaran QR, fast payment menggunakan mata uang lokal, kami menargetkan penandatangan MoU lima pimpinan dilakukan pada November tahun ini," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara terpisah.
Perry menyebut kerja sama ini merupakan langkah awal dari semula kerja sama serupa hanya dilakukan secara bilateral antar negara di kawasan. Indonesia saat ini masih melakukan uji coba pembayaran lintas negara dengan Thailand dan Malaysia.
"Koordinasi pembayaran lintas batas di ASEAN ini juga akan menjadi contoh utama bagaimana dari kerja sama bilateral ke regional, kemudian nanti ke multilateral, dari ASEAN ke global," kata Perry.
Perry mengatakan, untuk tahap awal ini kerja sama terutama untuk pembayaran ritel. Namun, ia menyebut tidak menutup kemungkinan layanan tersebut diperluas, termasuk kerja sama pembayaran lintas negara melalui Real Time Gross Settlement (RTGS).