Bank Sentral Ukraina Jual Emas Rp 180 Triliun Sejak Perang Dimulai

ANTARA FOTO/REUTERSATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY./foc.
Ilustrasi. Ekonomi Ukraina anjlok 15% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penulis: Agustiyanti
18/7/2022, 11.49 WIB

Bank Sentral Ukraina menyatakan telah menjual cadangan emasnya mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 180 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS) sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

"Kami menjual emas agar para importir dapat membeli barang-barang yang dibutuhkan negara ini," ujar Deputi Gubernur Bank Sentral Ukraina Keteryna Rozhkova, seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/7). 

Ia menyatakan penjualan emas tidak dilakukan untuk menahan pelemahan pada mata uang Ukraina. 

Serangan Rusia di Ukraina sudah berlangsung hampir lima bulan.Pejbatat Militer Ukraina mengatakan, Rusia kemungkinan sedang mempersiapkan tahap serangan berikutnya di Ukraina. Moskow sebelumnya mengatakan pasukannya akan meningkatkan operasi militer di semua wilayah operasional.

Meski pengiriman senjata jarak jauh Barat mulai membantu Ukraina di medan perang, roket dan rudal Rusia telah menggempur kota-kota di Ukraina. Kyiv mencatat, aksi brutal Rusia telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa hari terakhir.

"Ini bukan hanya serangan rudal dari udara dan laut. Kita bisa melihat penembakan di sepanjang garis kontak, di sepanjang garis depan. Ada penggunaan aktif penerbangan taktis dan helikopter serang, " kata Vadym Skibitskyi, juru bicara intelijen militer Ukraina.

 

Militer Ukraina mengatakan, Rusia tampaknya sedang menyusun kembali unit-unit untuk melakukan serangan terhadap Sloviansk, sebuah kota penting yang secara simbolis dikuasai oleh Ukraina di wilayah timur Donetsk.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pada Minggu (17/7) bahwa Rusia juga memperkuat pertahanan di seluruh wilayah yang didudukinya di Ukraina selatan setelah tekanan dari pasukan Ukraina dan janji dari para pemimpin Ukraina untuk mengusir Rusia.

Ukraina mengatakan, sedikitnya 40 orang telah tewas dalam penembakan Rusia di daerah perkotaan sejak Kamis ketika perang yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari meningkat.

Puluhan kerabat dan penduduk setempat menghadiri pemakaman Liza Dmytrieva yang berusia empat tahun di kota Vinnytsia, Ukraina tengah, pada hari Minggu. Gadis itu tewas dalam serangan rudal di Vinnytsia tengah pada hari Kamis yang menewaskan 24 orang.

Di selatan, lebih dari 50 roket Grad Rusia menghantam kota Nikopol di Sungai Dnipro, menewaskan dua orang yang ditemukan di reruntuhan, kata Gubernur Valentyn Reznichenko.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia telah menggunakan lebih dari 3.000 rudal jelajah hingga saat ini dan "mustahil untuk menghitung" jumlah artileri dan serangan lainnya sejauh ini.

Sementara itu, Zelenskiy memecat kepala badan keamanan domestik kuat Ukraina, Ivan Bakanov, dan Jaksa Agung Iryna Venediktova, yang memimpin upaya untuk menuntut kejahatan perang Rusia. Ia  mengatakan banyak karyawan mereka bekerja sama dengan Rusia.

Zelenskiy mengatakan lebih dari 60 pejabat dari dua lembaga mereka sekarang bekerja melawan Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia.

Kyiv dan Barat mengatakan konflik saat ini merupakan upaya tak beralasan Rusia untuk merebut kembali sebuah negara yang melepaskan diri dari pemerintahan Moskow, dengan pecahnya Uni Soviet pada 1991.

Moskow menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya dan membasmi kaum nasionalis, dengan mengatakan pihaknya menggunakan senjata presisi tinggi untuk merusak infrastruktur militer Ukraina. Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil.