DBS Ramal Ekonomi Amerika Tak Akan Resesi Tahun Depan, Hanya Melambat

ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan R Smith/nz/cf
Ilustrasi. Pelaku pasar khawatir ekonomi Amerika Serikat akan memasuki resesi seiring langkah The Fed yang agresif menaikkan bunga.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
26/7/2022, 18.25 WIB

Bank DBS memperkirakan ekonomi Amerika Serikat masih akan tumbuh 1,5% pada tahun depan. Ekonomi terbesar dunia ini belum akan jatuh ke jurang resesi pada tahun depan meski banyak pelaku pasar mulai khawatir hal tersebut akan terjadi.

"Perkiraan kami untuk pertumbuhan ekonomi AS sendiri 1,5% pada tahun depan, yang pada dasarnya berarti ekonomi AS melambat tetapi tidak tergelincir ke dalam resesi," kata Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Selasa (26/7).

Kekhawatiran soal resesi telah meningkat beberapa waktu terakhir. Perusahan pialang global Nomura Holdings dalam risetnya belum lama ini memperkirakan ekonomi Amerika akan jatuh ke jurang resesi pada tahun depan. Kekhawatiran resesi AS telah menjadi perhatian serius pasar belakangan ini.

Perkiraan Rao soal perlambatan ekonomi AS ini sejalan dengan komentar Menkeu AS Janet Yellen belum lama ini. Ia menyebut ekonomi AS saat ini belum masuk ke jurang resesi. Meski demikian, perekonomian bergerak ke arah perlambatan pertumbuhan.

Yellen mengatakan, Sejumlah data menunjukkan perekonomian Amerika masih tumbuh. Data lapangan kerja dan belanja konsumen masih kuat yang mengindikasikan bahwa ekonomi tidak dalam resesi. Meski demikian, ia menyebut bukan berarti ekonomi AS akan benar-benar terhindar dari resesi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said