Mengejutkan, Bank Sentral Cina Potong Suku Bunga untuk Dorong Ekonomi

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/WSJ/cf
Kawasan pusat perbelanjaan di Shanghai saat masa karantina Covid-19.
Penulis: Yuliawati
15/8/2022, 13.08 WIB

Bank sentral Cina secara tak terduga memangkas suku bunga utama sejak Januari tahun ini. Langkah ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang melambat karena karantina selama kasus Covid-19 dan penurunan properti yang semakin dalam.

Bloomberg melaporkan, People's Bank of China (PBoC) menurunkan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 2,75% pada Senin (15/8). Adapun suku bunga reverse repo tujuh hari turun menjadi 2% dari 2,1%. Para ekonom memperkirakan fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tidak akan berubah.

Kebijakan penurunan suku bunga membuat imbal hasil obligasi pemerintah Cina jangka 10 tahun turun enam basis poin menjadi 2,67% yang merupakan level terendah sejak Mei 2020. Yuan turun 0,3% menjadi 6,7607 per dolar. Pasar saham bergejolak di sesi pagi, indeks acuan CSI 300 turun 0,1% pada pukul 11:30 di Shanghai, setelah naik sebanyak 0,7% setelah penurunan suku bunga.

Penurunan suku bunga ini seiring data pelemahan ekonomi Cina di antaranya harga rumah turun pada Juli dan industri dan penjualan ritel yang melemah. Masalah yang dihadapi hingga Agustus, beberapa pembeli rumah masih menolak untuk membayar hipotek pada rumah yang belum selesai. Hal ini yang mendorong bank untuk memangkas suku bunga utama mereka.

Suku bunga kebijakan dan suku bunga pinjaman sudah mencapai rekor terendah. Tetapi permintaan pinjaman merosot pada Juli, dengan total peningkatan kredit baru paling lambat setidaknya sejak 2017 karena perusahaan dan rumah tangga menarik kembali pinjaman.

Data resmi Senin menunjukkan angka produksi ritel, investasi dan industri untuk Juli semuanya meleset dari perkiraan ekonom. Biro Statistik Nasional mengumumkan produksi industri naik 3,8% dari tahun lalu, atau lebih rendah dari 3,9% dari data Juni.

Penjualan ritel tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebesar 2,7%. Investasi aset tetap naik 5,7% dalam tujuh bulan pertama tahun ini, juga lebih buruk dari 6,2% yang diproyeksikan oleh para ekonom.

Survei tingkat pengangguran turun menjadi 5,4% dari 5,5%, sedangkan tingkat pengangguran kaum muda mencapai rekor 20%

“Data ekonomi Juli sangat mengkhawatirkan,” kata Raymond Yeung, ekonom Greater China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. “Kebijakan Covid Zero terus memukul sektor jasa dan meredam konsumsi rumah tangga.”

Di tengah kemerosotan pasar perumahan, investasi turun 6,4% dalam tujuh bulan pertama tahun ini dan penjualan turun 31,4% untuk periode yang sama. "Penurunan tajam yang mengejutkan menunjukkan ekonomi kehilangan momentum setelah hanya rebound singkat yang didorong pembukaan kembali pada Juni," kata Chang Shu, kepala ekonom Bloomberg di Asia.