Pemerintah Raup Utang Baru Rp 19 Triliun dari Lelang SUN Hari Ini

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Ilustrasi. Pemerintah kembali menggelar lelang penerbitan SUN selanjutnya pada tanggal 27 September 2022.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
13/9/2022, 18.36 WIB

Kementerian Keuangan berhasil meraup Rp 19 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) pertama bulan ini. Penawaran yang masuk pada lelang kali ini meningkat sekalipun pasar masih diwarnai kekhawatiran The Fed, sementara kenaikan harga BBM dan bunga acuan BI memberi sentimen positif ke pasar.

Pemerintah menerbitkan tujuh seri SUN pada lelamg hari ini. Adapun total penawaran yang masuk sebesar Rp 52,05 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya Rp 47,25 triliun. Minat investor meningkat sekalipun pasar masih dibayangi rencana pengetatan moneter The Fed

"Investor merespons positif kebijakan Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga acuan dan kebijakan pemerintah untuk penyesuaian harga BBM bersubsidi. Hal tersebut antara lain tercermin dari berlanjutnya tren penguatan IHSG pekan ini dan tingginya minat investor pada lelang SUN hari ini," kata Direktur SUN Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam keterangan resminya, Selasa (13/9).

Deni menyebut, pemerintah memutuskan untuk memenangkan Rp 19 triliun atau sesuai target indikatif. Hal ini mempertimbangkan yield curve SUN yang wajar di pasar sekunder dann rencana kebutuhan pembiayaan APBN tahun ini. Pemerintah juga mempertimbangkan kondisi pasar yang diperkirakan masih volatile dalam beberapa waktu ke depan.

Dari tujuh SUN yang dilepas hari ini, terdapat tiga seri yang merupakan penerbitan baru, yakni dua Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan satu seri fixed rate (FR). Investor menyambut baik penerbiran baru satu seri FR bertenor 16 tahun. Ini tercermin dari penawaran yang masuk untuk seri tersebut mencapai Rp 11,2 triliun, kedua tertinggi setelah SUN tenor 11 tahun.

Minat investor pada lelang kali ini terutama pada SUN tenor panjang 11 dan 16 tahun. Penawaran untuk dua seri tersebut mencapai separuh dari total penawaran yang masuk dan 47% dari total penawaran yang dimenangkan.

"Incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp 14,89 triliun atau 28,61% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp 5,35 triliun atau 28,16% dari total awarded bids," kata Deni.

Minat asing juga masih tinggi sekalipun sentimen pengetatan moneter oleh The Fed masih bertahan di pasar. Jumlah penawaran yang berasal dari investor asing pada lelang kali ini sebesar Rp 8,35 triliun, naik 32% dari lelang sebelumnya.

Minat investor asing terutama SUN dengan tenor panjang 11 dan 16 tahun. Penawaran asing di dua seri tersebut mencapai Rp 4,46 triliun atau lebih dari separuh total incoming bidsnya.

Level rata-rata tertimbang imbal hasil (WAY) yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini cenderung mixed mengikuti perkembangan pasar terkini. Pada SUN tenor 11 dan 30 tahun, level WAY yang dimenangkan lebih rendah 2-6 bps dibandingkan lelang sebelumnya. Namun untuk SUN tenor enam dan 21 tahun, WAY yang dimenangkan lebih tinggi  3-7 bps.

Deni mengatakan pihaknya akan kembali menggelar lelang penerbitan SUN selanjutnya pada tanggal 27 September 2022.

Reporter: Abdul Azis Said