Kabur dari Indonesia, Dana Asing di Surat Utang Negara Tinggal 14,7%

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, porsi kepemilikan asing yang lebih kecil di SBN membuat pasar keuangan di dalam negeri tak mudah terguncang saat terjadi gejolak eksternal.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
26/9/2022, 16.47 WIB

Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat , The Federal Reserve mendorong aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik negara emerging market, termasuk Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kondisi ini berdampak pada penurunan kepemilikan asing pada surat utang pemerintah.

"Porsi kepemilikan asing di surat berharga negara mengalami penurunan dengan capital outflow. Kepemilikan asing terhadap SBN saat ini hanya 14,7%, turun tajam dibandingkan 2019 yang mencapai 38,57%," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/9).

Ia mengatakan, keluarnya modal asing tak hanya berdampak negatif tetapi juga memiliki sisi positif. Porsi kepemilikan asing yang lebih kecil di SBN, menurut Sri Mulyani, membuat pasar keuangan di dalam negeri tak mudah terguncang saat terjadi gejolak eksternal.

"Pemilik SBN saat ini didominasi oleh perbankan dan Bank Indonesia," ujarnya. 

Sri Mulyani menjelaskan, keluarnya modal asing terutama terjadi karena gejolak di pasar keuangan global akibat kenaikan suku bunga, terutama oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. The Fed telah menaikkan suku bunga mencapai 3% sepanjang tahun ini.


Halaman: