LPS: Tren Bunga Deposito Mulai Naik, Akan Lebih Cepat di Akhir Tahun
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melihat kenaikan suku bunga acuan bank sentral mulai mendorong kenaikan suku bunga pasar simpanan di perbankan. Namun, kenaikan suku bunga terlihat lebih cepat pada simpanan valas, sedangkan kenaikan bunga simpanan rupiah relatif terbatas.
Pemantauan LPS, suku bunga pasar (SBP) simpanan rupiah naik 11 bps menjadi 2,47% selama periode 22 Agustus hingga 16 September. Sementara suku bunga simpanan pasar simpanan valas naik lebih tinggi sebesar 20 bps menjadi 0,44%.
"Perkembangan tersebut mengindikasikan SBP rupiah mulai memasuki tren meningkat yang menunjukkan respons perbankan terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers daring, Selasa (27/9).
Bank Indonesia telah menaikkan bunga acuan 25 bps pada pertemuan bulan lalu dan dilanjutkan dengan kenaikan 50 bps pada pertemuan pekan lalu. Suku bunga acuan bank sentral yang berlaku saat ini di level 4,25%.
Adapun kenaikan bunga simpanan valas yang lebih tinggi sejalan dengan kenaikan suku bunga The Federal Reserve, serta ekspektasi masih adanya ruang kenaikan ke depan. The Fed telah mengerek suku bunga 300 bps sepanjang tahun ini, dengan kenaikan agresif 75 bps dalam tiga pertemuan beruntun.
Purbaya mengatakan, kenaikan pada bunga deposito di perbankan terjadi di semua lapisan bank. "Yang lebih besar itu kenaikannya di kelompok bank modal inti (KBMI) 4, itu naik sedikit dibandingkan yang lain," ujarnya.
OJK saat ini mengelompokkan bank berdasarkan modal inti. KBMI 1 adalah kelompok bank yang memiliki modal inti kurang dari Rp 6 triliun, KBMI 2 memiliki modal inti Rp 6 triliun-Rp 14 triliun, KBMI 3 untuk Rp 14 triliun-Rp 70 triliun, dan KBMI 4 untuk lebih dari Rp 70 triliun.
Adapun rata-rata bunga deposito di KBMI 1 saat ini mencapai 2,7%, KBMI 2 sebesar 2,34% KBMI 3 sebesar 2,05% dan KBMI 4 di level 1,88%.
Sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan bank sentral, dalam pertemuan hari ini, LPS juga mengumumkan kenaikan tingkat bunga penjaminan simpanan. Tingkat bunga penjaminan yang berlaku untuk rupiah di Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dinaikkan sebesar 25 bps dan kenaikan 50 bps untuk simpanan valuta asing sebesar 75 bps.
Dengan demikian tingkat bunga penjaminan yang berlaku saat ini yaitu, rupiah di bank umum sebesar 3,75% dan 6,25% di BPR, serta penjaminan valas di bank umum sebesar 0,75%. Tingkat bunga penjaminan tersebut akan berlaku untuk periode 1 Oktober 2022 sampai dengan 31 Januari 2023.
"Perbankan memang biasanya lebih cepat merespons bunga penjaminan LPS. Dengan kenaikan bunga penjaminan 25 bps, saya kira bunga deposito akan naik sekitar 10-15 bps hingga akhir tahun ini," ujarnya.