BI Ramal Penjualan Retail Naik pada Kuartal 3, Harga Barang Stabil

KATADATA/Arief Kamaludin
Ilustrasi. Penjualan eceran pada kuartal III 2022 antara lain didorong oleh sub kelompok sandang.
Penulis: Agustiyanti
11/10/2022, 12.05 WIB

Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran atau retail meningkat sepanjang kuartal ketiga dan tumbuh  5,5% secara tahunan. Bank sentral juga melihat ekspektasi harga barang cenderung stabil bulan depan dan memperkirakan penurunan harga akan terjadi pada Februari. 

Pertumbuhan penjualan eceran sepanjang kuartal ketiga ini lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kuartal kedua yang mencapai 5,2% secara tahunan.Namun, pertumbuhan tersenut tidak setinggi kuartal pertama yang mencapai 12,5%.

"Peningkatan penjualan eceran terutama didorong sub kelompok sandang 53,8%, bahan bakar kendaraan bermotor 39,8% dan barang budaya dan rekreasi 17%," dikutip dari laporan BI, Selasa (11/10).

Di samping itu, penjualan yang cukup signifikan juga untuk jenis barang suku cadang dan aksesoris yang pertumbuhannya mencapai 13,4%. Di sisi lain, beberapa barang lainnya tampaknya menurun. Peralatan informasi dan komunikasi anjlok 20% secara tahunan, sedangkan perlengkapan rumah tangga lainnya turun 4,8%.

Kinerja penjualan eceran terus tumbuh menguat setidaknya selama empat bulan terakhir. Pertumbuhan September diperkirakan mencapai 5,5%, lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus sebesar 4,9%. Meski demikian, penjualan eceran secara tahunan memang akan turun setelah pada Agustus setelah sempat tumbuh positif.

Perbaikan pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan juga terjadi karena pemulihan penjualan jenis barang perlengkapan rumah tangga lainnya serta, peralatan informasi dan komunikasi. Penjualan makanan, minuman dan tembakau secara tahunan pada bulan lalu juga tumbuh makin kuat.

Dalam laporan tersebut, BI juga memperkirakan penjualan pada November akan meningkat sementara penjualan Februari tahun depan akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi penjualan (IEP) November yang naik 0,7 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara IEP bulan Februari turun 17,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Secara spasial, peningkatan IEP November terjadi di sebagian kota, diantaranya Makassar, Manado, dan Medan, sementara penurunan IEP Februari 2023 terjadi di mayoritas kota dipantau kecuali Denpasar," kata BI.

Dalam laporan tersebut, BI juga merilis terkait ekspektasi harga ke depan. Ekspektasi tekanan inflasi akan cenderung stabil pada bulan depan dan diperkirakan menurun pada Februari 2023. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November naik tipis 0,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya, sementara IEH Februari tahun depan turun 6 poin dari bulan sebelumnya.

Reporter: Abdul Azis Said