Dukung Ide Bank Dunia, Mantan Menkeu Puji Kebijakan Kenaikan Harga BBM

Arief Kamaludin|KATADATA
mantan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
11/10/2022, 18.11 WIB

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada awal bulan lalu di tengah kenaikan harga minyak dan ancaman pembengkakan anggaran. Ekonom Senior yang juga mantan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri menilai penyesuaian harga menjadi langkah tepat.

"Saya mengapresiasi pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar, karena saya pikir lebih baik mengalokasikan subsidi ini kepada kelompok rentan daripada memberikan subsidi ke masyarakat berpenghasilan tinggi," kata Chatib dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022, Jakarta, Selasa (11/10).

Ia mengatakan penyesuaian harga merupakan keputusan yang tidak mudah. Meski demikian, anggaran negara yang semakin terbatas ini perlu dialokasikan kepada belanja prioritas dan berkualitas.

Apalagi, tantangan pada pengelolaan anggaran negara ke depan yakni terkait lesunya penerimaan akibat penurunan harga komoditas. Di samping itu, ruang fiskal makin terbatas tahun depan dengan ketentuan defisit anggaran harus dibawa turun ke bawah 3%.

"Alokasi anggaran harus ke prioritas utama yakni soal dampak dari harga pangan dan bahan bakar yang tinggi terhadap kelompok rentan. Inilah mengapa isu perlindungan sosial menjadi salah satu prioritas paling penting," kata Chatib.

Komentar Chatib soal penyesuaian harga BBM tersebut senada dengan usulan Bank Dunia agar Indonesia mengurangi subsidi terhadap BBM dan LPG 3 Kg. Lembaga yang berbasis di Washington DC, AS itu menyarankan agar pemerintah mengganti subsidi barang tersebut menjadi transfer langsung, seperti bantuan langsung tunai (BLT).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said