Beda Pendapat Negara-negara G20 soal Biang Kerok Krisis Pangan Dunia

Katadata
Ilustrasi. Forum G20 membahas ancaman krisis pangan yang meningkat pada tahun depan.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
12/10/2022, 08.19 WIB

Beda pandangan antara negara-negara anggota G20 meluas di hampir semua pertemuan, termasuk dalam pertemuan gabungan menteri keuangan dan menteri pertanian pekan ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, perbedaan pandangan di antara negara-negara anggota antara lain muncul soal 'biang kerok' dari meningkatnya krisis pangan.

Para menteri keuangan dan menteri pertanian negara-negara G20 kembali bertemu di Washington DC, Amerika Serikat kemarin (11/10). Pertemuan ini dilakukan di tengah meningkatnya ancaman krisis pangan dunia.

Sri Mulyani mengatakan, sejumlah anggota mengungkapkan pendapatnya terkait perang di Ukraina yang dinilai telah menyulut semakin parahnya krisis pangan saat ini. Namun, Rusia membantah hal tersebut.

"Rusia berpandangan bahwa masalah pangan sebenarnya sudah dimulai bahkan sebelum perang. Jadi masih ada gap yang cukup lebar," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai  pertemuan Joint Finance and Agriculture Minister Meeting (JFAMM), Selasa (11/10).

Sri Mulyani menyebut, pernyataan yang dihasilkan dalam pertemuan kemarin berasal dari usulan seluruh negara anggota. Baik dalam pernyataan bersama yang dibacakan oleh Sri Mulyani maupun menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo, tidak ada ada kalimat spesifik yang menyebut perang Rusia dan Ukraina sebagai penyebab krisis. Kata perang diganti dengan istilah ketegangan geopolitik.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.