Bunga BI Terus Naik, Ini Siasat Mengelola Keuangan di Era Bunga Tinggi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Ilustrasi. BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali, termasuk kenaikan hari ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
20/10/2022, 18.30 WIB

Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuannya 0,5% menjadi 4,75% pada pertemuan hari ini. Kenaikan tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi masyarakat, terutama melalui kenaikan pembayaran bunga kredit perbankan.

BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali, termasuk kenaikan hari ini. Langkah ini sebagai upaya untuk menjangkar agar ekspektasi inflasi tidak liar. Bank sentral ingin inflasi inti, yang tidak menghitung lonjakan harga pangan dan energi, kembali ke bawah 4% pada paruh pertama tahun depan.

Kenaikan bunga BI ini akan tertransmisi ke suku bunga perbankan, baik untuk kredit maupun deposito. Artinya, saat suku bunga bank sentral naik maka bunga untuk kredit di bank makin mahal, baik biaya kartu kredit maupun KPR. Namun transmisinya kemungkinan baru terasa beberapa bulan setelah kenaikan suku bunga bank sentral.

"Masyarakat yang memiliki utang kredit pasti akan terkena dampaknya khususnya yang floating rate, cicilanya jadi semakin mahal," Perencana Keuangan Advisor Alliance Group (AAG) Indonesia Dandy dalam keterangannya, Kamis (20/10).

Ia mengatakan, kenaikan biaya kredit akan menjadi masalah karena terjadi bersamaan dengan biaya hidup yang semakin mahal karena inflasi juga masih tinggi. Masyarakat kemungkinan tetap menarik kredit dengan biaya bunga tinggi untuk memenuhi biaya hidup. Situasi ini akan memengaruhi kondisi keuangan masyarakat dalam jangka panjang.

Dandy menyarankan pentingnya menyusun persiapan memasuki era suku bunga tinggi. Langkah pertama dengan review kondisi keuangan terkini, apakah dalam kondisi positif, pas-pasan atau negatif. Selanjutnya, analisa bagian mana saja dalam keuangan yang perlu dipertahankan atau diperbaiki. Dengan begitu, saat suku bunga naik maka sudah siap dari segi cash flow. 

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

  1. Persiapkan dana darurat yang cukup, setidaknya tiga kali pengeluaran bulanan. Dana darurat bisa mulai dicicil dari saat ini.
  2. Pastikan juga BPJS atau asuransi dalam kondisi aktif, untuk jaga-jaga di tengah situasi yang sulit bahkan resesi perlu ke rumah sakit supaya cashflow tidak terganggu
  3. Kumpulkan uang tunai. Dampak keuangan masyarakat dari naiknya suku bunga BI antara lain beberapa peluang akan bermunculan mulai dari suku bunga obligasi naik ditambah dengan bunga deposito juga ikut naik. Oleh karena itu masyarakat juga bisa menyiapkan sejumlah uang untuk tetap untung memasuki era suku bunga tinggi.

Senada, Perencana Keuangan OneShildt Imelda Tarigan menyebut masyarakat perlu bersiap dengan biaya utang yang makin tinggi seiring kenaikan bunga acuan BI. Biaya semua jenis utang akan naik, baik yang beragun aset terlebih lagi yang tidak beragun seperti KTA.

Imelda menyarankan, langkah yang perlu diambil dengan sebisa mungkin menghindari penarikan utang baru. Namun, hal ini pengecualian bagi utang yang bertujuan bisnis dan investasi dengan prospek keuntungan yang lebih tinggi dari suku bunga saat ini.

"Di sisi lain, bunga tinggi akan menguntungkan para deposan karena akan menikmati tingkat pengembalian yang lebih tinggi," kata Imelda dalam keterangannya.

Ia menyebut, tidak perlu berpandangan negatif yang berlebihan terhadap kenaikan suku bunga BI tersebut. Menurut dia, langkah ini bisa membantu mengendalikan inflasi yang sekarang sedang melonjak. Dengan suku bunga tinggi, maka harga-harga barang ke depan diperkirakan dapat turun.

Reporter: Abdul Azis Said