Kebutuhan Utang Berkurang, Kemenkeu Hanya Tarik Rp 13 T dari ORI022

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Rata-rata pemesanan ORI022 sebesar Rp 329,3 juta per investor, lebih rendah dibandingkan ORI021 sebesar 445,7 juta per investor.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
25/10/2022, 09.34 WIB

Kementerian Keuangan mengantongi Rp 13 triliun dari penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel seri ORI022. Nilai penerbitannya hanya separuh dari nilai penerbitan ORI seri sebelumnya seiring berkurangnya kebutuhan pembiayaan APBN.

"Dana hasil penjualan ORI022 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi target pembiayaan APBN tahun 2022 dan perubahannya, termasuk pemulihan dampak pandemi Covid-19," dikutip dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI, Selasa (25/10).

ORI022 merupakan SBN ritel keenam yang diterbitkan pemerintah, sekaligus terakhir untuk tahun ini. Pemerintah telah dua kali menerbitkan SBN ritel seri obligasi negara ritel (ORI), dua kali seri sukuk ritel (SR) dan masing-masing sekali untuk seri saving bond ritel (SBR) dan sukuk wakaf ritel (SWR).

Nilai penerbitan ORI022 ini hampir separuh dari penerbitan ORI sebelumnya sebesar Rp 25,06 triliun. Selain itu, jumlah investor yang berpartisipasi juga turun, jumlahnya sekitar 19 ribu lebih sedikit dibandingkan penerbitan ORI021.

"Penurunan target tersebut dilakukan mempertimbangkan proyeksi penurunan kebutuhan pembiayaan APBN seiring membaiknya realisasi penerimaan negara dan optimalisasi belanja negara," kata DJPPR.

ORI022 ditawarkan bertenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Oktober 2025. Jenis kupon yang ditawarkan, yakni kupon tetap sebesar 5,95% per tahun. Pembayaran kupon pertama pada 15 Desember 2022, dengan jadwal pembayaran tanggal 15 setiap bulan.  ORI022 dilepas dalam bentuk tanpa warkat dan bersifat tradable alias dapat diperdagangkan di pasar sekunder. 

Penerbitan ORI022 diikuti sebanyak 39.527 investor, dengan 42,8% diantaranya merupakan investor baru. Karakteristik lainya, investor juga tersebar dari seluruh wilayah provinsi di Indonesia. 

Adapun ringkasan hasil pemesanan ORI022 adalah sebagai berikut:

  1. Tingkat keritelan lebih baik. Rata-rata pemesanan ORI022 sebesar Rp 329,3 juta per investor, lebih rendah dibandingkan ORI021 sebesar 445,7 juta per investor. DJPPR mencatat, terdapat 7,5% dari investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta.
  2. Generasi milenial kembali mendominasi investor ORI022 dengan porsi sebesar 45,6% dari total investor. Namun secara nominal, pemesanan ORI022 masih didominasi oleh generasi Baby Boomers sebesar 41,2%.
  3. Investor ORI022 didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 35,2%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan sebesar 38,6%.
  4. Mayoritas investor merupakan wanita sebesar 57,8%. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI022 dengan porsi 10,1%.
  5. Lebih dari separuh investor ORI022 merupakan investor yang sudah membeli SUN ritel lebih dari 1 kali alias repeating investors. Nominal pemesanannnya sebesar Rp 8,57 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel.

Reporter: Abdul Azis Said