Kementerian Keuangan melaporkan realisasi subsidi energi hingga akhir September tahun ini mencapai Rp 123,8 triliun. Realisasi ini meningkat 40,3% dibandingkan tahun lalu akibat kenaikan belanja subsidi untuk BBM dan LPG tabung 3 kg, sedangkan subsidi listrik menurun.
Realisasi subsidi energi sampai bulan lalu mencakup 59,3% dari total pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 208,9 triliun. Anggaran itu mengalir untuk subsidi BBM (solar dan minyak tanah), LPG tabung 3 Kg dan listrik.
Adapun alokasi untuk subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg tahun ini sebesar Rp 149,4 triliun. Realisasinya mencapai Rp 87,97 triliun sampai dengan bulan lalu. Nilai ini meningkat 75,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan realisasi subsidi BBM dan subsidi LPG Tabung 3 Kg utamanya dipengaruhi kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang rata-rata naik sebesar 55,37% selama periode Januari-September 2022," dikutip dari buku APBN KiTA edisi Oktober, Selasa (25/10).
Kementerian Keuangan lonjakan pada penyaluran subsidi juga karena kenaikan volume konsumsi, khususnya pada tabung LPG 3 Kg. Volume penyaluran LPG bersubsidi mencapai 5,13 juta MT sepanjang sembilan bulan terakhir, meningkat 4,35% dibandingkan tahun lalu.
Adapun anggaran untuk subsidi listrik tahun ini disiapkan sebesar Rp 59,6 triliun. Realisasinya sampai bulan lalu sebesar Rp 35,83 triliun, turun 5,82% dibandingkan tahun lalu.