Bank Sentral Eropa atau ECB kembali menaikkan suku bunga acuan 75 bps menjadi 1,5%, level tertinggi sejak 2009. Ini merupakan kenaikan suku bunga ketiga yang dilakukan secara berturut-turut pada tahun ini untuk mengendalikan inflasi.
Kenaikan suku bunga ini menghapus stimulus yang diberikan ECB selama bertahun-tahun untuk mendorong perekonomian di zona euro ini. Sebelum kenaikan suku bunga pertama pada Juli lalu, ECB telah mempertahankan suku bunga negatif sejak 2014.
ECB juga mengubah syarat dan ketentuan operasi pembiayaan kembali jangka panjang yang ditargetkan atau TLTRO. Ini adalah instrumen bagi bank-bank Eropa untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga yang menarik, yang dirancang untuk memberi insentif ke ekonomi riil.
Namun karena ECB telah meningkatkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan dalam menghadapi inflasi yang melonjak, bank-bank Eropa mendapat manfaat dari TLTRO dan kenaikan suku bunga. Situasi ini telah digambarkan oleh beberapa orang sebagai pemberian subsidi yang efektif kepada bank.
“Selama pandemi, instrumen ini memainkan peran kunci dalam melawan risiko penurunan terhadap stabilitas suku bunga. Hari ini, mengingat kenaikan inflasi yang tak terduga dan luar biasa, itu perlu dikalibrasi ulang, ”kata ECB dalam sebuah pernyataan Kamis (27/10).
Ia mengatakan, suku bunga yang berlaku untuk instrumen yang dikenal sebagai TLTRO III ini akan disesuaikan mulai 23 November.
“Untuk menyelaraskan remunerasi cadangan minimum yang dipegang oleh lembaga kredit dengan Eurosystem agar lebih dekat dengan kondisi pasar uang, Dewan Otoritas memutuskan untuk menetapkan remunerasi cadangan minimum pada tingkat fasilitas deposit ECB.”
Kebijakan ini akan meningkatkan biaya pinjaman secara signifikan. Adapun kebijakan ini akan dipublikasikan Kamis (27/10) pukul 14.45 waktu London atau pukul 20.45 WIB.
ECB tidak menjelaskan kapan rencana mereka untuk mulai mengurangi neracanya. Namun, langkah yang dijebal sebagai pengetatan kuantitatif ini adalah sesuatu yang telah diwaspadai oleh pelaku pasar.
Mata uang euro sempat melemah setelah pengumuman ECB. Imbal hasil obligasi pemerintah Eropa juga turun menyusul keputusan ECB.
Lebih Banyak Kenaikan Suku Bunga
Suku bunga baru ECB sebesar 1,5%, merupakan yang tertinggi sejak 2009 atau sebelum zona tersebut mengalami krisis utang. ECB sebelumnya telah menaikkan 50 bps pada Juli dan 75 bps pada September
Meski demikian, ECB menegaskan bahwa siklus kenaikan suku bunga ini belum berakhir.
“Dalam keputusan hari ini, Dewan Otoritas memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk memastikan inflasi kembali ke target jangka menengah sebesar 2%," kata bank sentral dalam pernyataannya.
Beberapa ekonom telah memproyeksikan kenaikan suku bunga lain pada Desember sebesar 50 basis poin. ECB tidak menunjukkan potensi besaran kenaikan suku bunga di masa depan dan mengatakan kenaikannya akan bergantung pada data.
Kenaikan suku bunga agresif ini dilakukan seiring melonjaknya inflasi di zona Euro di tengah ekonomi yang melambat. Banyak ekonom yang memperkirakan kawasan tersebut akan mengalami resesi ekonomi sebelum akhir tahun.
"Inflasi tetap terlalu tinggi dan akan tetap di atas target untuk waktu yang lama," kata ECB.