Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Diramal Tinggi, Rupiah Menguat Pagi Ini

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj.
Warga memperlihatkan uang Rupiah kertas baru Tahun Emisi 2022 pecahan Rp100.000 usai melakukan penukaran di mobil kas keliling Bank Indonesia di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (19/8/2022).
7/11/2022, 10.01 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 73 poin ke level Rp 15.665 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Penguatan rupiah ditopang ekspektasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga yang akan tumbuh tinggi. Capaian ini juga didukung data pengangguran AS yang meningkat sebagai indikasi The Fed mulai mengurangi agresivitasnya.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah dari posisi pembukaan ke arah Rp 15.681 pada pukul 09.25 WIB. Namun, pelemahan ini belum mencapai level penutupan akhir pekan lalu di Rp 15.738 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat pagi ini. Dolar Taiwan terapresiasi 0,22% bersama won Korea Selatan 0,67%, peso Filipina 0,13%, rupee India 0,54%, dan ringgit Malaysia 0,06%. Sebaliknya, yen Jepang terkoreksi 0,36% bersama dolar Singapura 0,06%, yuan Cina 0,52% dan baht Thailand 0,31%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat hari ini di tengah penantian rilis data pertumbuhan ekonomi. Nilai tukar diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.600-Rp 15.750 per dolar AS.

Laporan ketenagakerjaan AS pada akhir pekan lalu menunjukkan angka pengangguran meningkat menjadi 3,7%, di atas ekspektasi 3,5%. Meski demikian, penambahan tenaga kerja Nonfarm payroll (NFP) naik 261 ribu, di atas ekspektasi Dow Jones 205 ribu. Pelemahan pada data ketenagakerjaan yang ditandai kenaikan pengangguran itu bisa meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed.

"Dari domestik, rupiah akan didukung oleh rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang diperkirakan akan tumbuh kuat 5,8%-5,9% secara tahunan," kata Lukman dalam risetnya, Senin (7/11).

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal tiga pada siang ini pukul 11.00 WIB. Mayoritas ekonom memperkirakan pertumbuhan akan lebih kuat dibandingkan kuartal kedua lalu yang tumbuh 5,44%.

Berbeda, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah ke arah Rp 15.760-Rp 15.700 per dolar AS. Ia melihat penambahan jumlah tenaga kerja NFP yan di atas ekspektasi bisa menjadi indikasi bahwa The Fed masih akan agresif mengerek bunga seiring pasar tenaga kerja yang masih bagus. 

"Selain itu, pagi ini kabar soal kebijakan Cina soal zero Covid-19 yang masih diberlakukan juga memberikan tekanan terhadap aset berisiko. Ini akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya hari ini," kata Ariston dalam risetnya.

Namun data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga siang ini bisa menjadi katalis penggerak rupiah. Ekspektasi pasar pertumbuhan 1,62% secara kuartalan. Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi bisa menahan pelemahan rupiah, dan sebaliknya jika di bawah ekspektasi akan menekan nilai tukar.

Reporter: Abdul Azis Said