BPS: Kelompok Menengah Atas Mulai Belanja Barang Mewah

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Ilustrasi. BPS mencatat konsumsi masyarakat tumbuh 5,39% pada kuartal ketiga tahun ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
7/11/2022, 13.15 WIB

Badan Pusat Statistik mencatat, konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh mencapai 5,39% secara tahunan, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,51%. Meski demikian, BPS mencatat kelompok menengah atas mulai meningkatkan aktivitas belanja, terutama untuk kebutuhan tersier. 

"Ini mengindikasikan bahwa konsumsi kelompok menengah atas menunjukan perbaikan," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/11). 

Ia menjelaskan, lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga atau mencapai 50,38%. Konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh kuat meski melambat dibandingkan kuartal sebelumnya ditopang oleh mobilitas masyarakat yang meningkat 

Mobilitas masyarakat meningkat sejak awal tahun ini seiring dengan kasus Covid-19 yang semakin terkendali. Di sisi lain, Margo melihat daya beli kelompok masyarakat menengah bawah juga terbantu oleh bantuan sosial dan subsidi energi. 

BPS juga mencatat investasi tumbuh makin kuat yakni sebesar 4,96% secara tahunan. Kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan barang modal nonbangunan dan peningkatan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Pertumbuhan juga disumbangkan oleh pertumbuhan belanja modal pemerintah utamanya untuk jenis mesin dan perlatan.

Ekspor juga disebut masih menjadi penopang ekonomi domestik pada kuartal ketiga dengan mampu tumbuh 21,64%. Ekspor jasa melesat dengan kenaikan 82,84%, hal ini karena peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Ekspor barang  tumbuh 19,11% masih didukung oleh windfall harga komoditas. Dari sisi sebaliknya, konsumsi pemerintah mencatatkan kontraksi 2,88%. 

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 5,72%. Pertumbuhan Indonesia ini jauh di atas realisasi beberapa negara utama seperti Cina dan Amerika, tetapi jauh di bawah Vietnam. 

Amerika Serikat tumbuh sebesar 2,6% secara tahunan pada kuartal ketiga lalu, Cina sebesra 3,9%, Uni Eropa 2,4% dan Singapura 4,4%. Namun realisasi  pertumbuhan Indonesia ini jauh di bawah Vietnam yang melesat 13,7%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan pada kuartal ketiga ini lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua sebesar 5,44% secara tahunan. Namun secara kuartalan melambat, dari pertumbuhan 3,72% pada kuartal kedua menjadi 1,81%.

"Pertumbuhan ekonomi kita konsisten di atas 5% sejak kuartal empat 2021, yang menandakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat," kata Margo.

Reporter: Abdul Azis Said