Airlangga Ramal Batu Bara Masih Cuan Meski Ekonomi Suram Tahun Depan

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/rwa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melihat harga minyak kelapa sawit (CPO) masih akan tinggi meskipun telah turun beberapa waktu terakhir.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
2/12/2022, 15.14 WIB

Permintaan baru bara diperkirakan masih akan tinggi seiring pembukaan kembali beberapa pembangkit batu bara di Eropa dan meningkatnya kapasitas pembangkit batu bara di Cina. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun memperkirakan harga batu bara masih akan bagus.

"Batu bara tahun depan harga akan tetap bagus. Dalam jangka pendek satu tahun harganya akan stay," kata Airlangga dalam Kompas100 CEO Forum 2022, Jumat (2/12).

Permintaan terhadap batu bara dari Eropa memang meningkat seiring ancaman krisis energi di benua biru. Data BPS menunujukkan, nilai ekspor batu bar ke Uni Eropa melonak 68% pada September dibandingkan bulan sebelumnya mencapai US$ 161,9 juta.

Selain batu bara, Airlangga melihat harga minyak kelapa sawit (CPO) masih akan tinggi meskipun telah turun beberapa waktu terakhir. Harga CPO sempat mencapai US$ 1.400-US$ 1.500, tetapi mulai melandai dan saat ini ke level US$ 800- US$ 850.

Meski demikian, Airlangga juga mengingatkan untuk terus memantau dinamika perekonomian Cina sebagai mitra dagang utama Indonesia. Beberapa komoditas ekspor unggulan Indonesia termasuk batu bara dan CPO mayoritas ditujukan ke Cina. Namun, prospek ekonomi negara itu telah memburuk karena kebijakan zero Covid-19.

"Indonesia harus menjaga karena  ekspor kita yang utama misalnya baja yang nilai ekspornya sudah di atas US$ 20 miliar itu hampir 40%  itu tujuan ekspornya ke Cina, jadi kita harus berhati-hati di sana," kata Airlangga.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said