BI Sebut Ada Perang Suku Bunga Antarnegara Perebutkan Dolar AS

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
20/1/2023, 13.51 WIB

Bank Indonesia melihat terjadinya perang suku bunga antar negara demi memperebutkan dolar AS masuk ke negaranya. Hal ini juga yang membuat cadangan devisa Indonesia tak banyak terdongkrak meski surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun lalu memecahkan rekor mencapai US$ 54,46 miliar.

"Ternyata di periode dimana dolar AS menguat, semua negara butuh dolar sehingga terjadi persaingan suku bunga antar negara, bukan hanya antar bank," ujarnya dalam Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/1).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja neraca perdagangan tahun lalu membukukan rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melonjak 53,76 dibandingkan 2021 dan merupakan rekor tertinggi dalam sejarah.  Kinerja ekspor dan impor sepanjang 2022 juga membukukan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ekspor melonjak 26,07% menjadi US$ 291,98 miliar, sedangkan impor naik 21,07% menjadi US$ 237,52 miliar. 

Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia pada November 2022 justru turun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar US$ 144,9 miliar menjadi US$ 130,2 miliar. 

Destry menekankan, pasokan valas yang memadai menjadi kunci untuk menjaga nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, BI pada pertengahan bulan lalu merilis Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 24 Tahun 2022 yang berlaku sejak akhir November. Aturan tersebut memuat adanya instrumen operasi moneter baru, yakni term deposit valas (TD valas).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said