Ramai PHK Massal, Kinerja Industri Tekstil Justru Moncer Tahun Lalu

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Ilustrasi. Industri tekstil diterpa isu PHK massal pada tahun lalu.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
6/2/2023, 16.08 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) subsektor industri tekstil dan pakaian jadi pada tahun lalu mencapai 9,34%, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 5,31%. Sektor ini sempat diterpa isu maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK massal.

Pertumbuhan subsektor industri tekstil tersebut bahkan hampir dua kali lipat dari pertumbuhan sektor industri pengolahan secara keseluruhan sebesar 4,89%. Industri ini tumbuh kuat bersama subsektor lainnya. seperti industri kulit, barang kulit dan alas kaki 9,36%, industri logam dasar 14,8%, industri mesin dan perlengkapan 11,4%, dan industri alat angkutan 10,7%.

Meski demikian, kinerja industri tekstil secara kuartalan memang terkontraksi. Saat kabar PHK ramai pada kuartal III 2022, sektor ini terkontraksi 0,92% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kontraksi berlanjut pada kuartal empat tetapi lebih rendah, sebesar 0,43% dibandingkan kuartal III.

Kinerja positif pertumbuhan sektor tekstil sepanjang tahun lalu tidak lepas dari ekspornya yang naik. Nilai ekspor komoditas pakaian dan aksesoris rajutan secara kumulatif pada tahun lalu naik tipis dibandingkan tahun 2021 sebesar 6,5%. Meski demikian, memang terjadi tren penuruna menjelang akhir tahun.

Pada kuartal pertama tahun lalu, nilai ekspornya US$ 1,26 miliar, kemudian menyusut tersisa US$ 987 juta pada kuartal empat. Ini berkebalikan dengan tren 2021 yang cendeurng naik menuju akhir tahun. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said