Ribuan Pelajar dan Emak-emak Ikut Serbu Lelang SBR012

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Warga melakukan transaksi investasi menggunakan aplikasi mobile banking di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (9/2/2023).
Penulis: Abdul Azis Said
14/2/2023, 12.32 WIB

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat ribuan ibu rumah tangga alias 'emak-emak', dan pelajar/mahasiwa ikut membeli surat berharga negara (SBN) ritel seri SBR012 yang baru saja selesai diperdagangkan.

Jumlah investor yang ikut membeli seri ini mencapai 62.375 investor. "Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat empat besar investor SBR012-T2 dan SBR012-T4," demikian dikutip dari keterangan resmi DJPPR, Senin (13/2).

Terdapat total 62.375 investor pada kedua seri SBR, dengan catatan investor yang berinvestasi di kedua seri SBR akan dihitung satu investor. Hal ini karena seri yang diterbitkan terdiri atas dua tenor, yakni dua tahun dan empat tahun.

Mayoritas investor membeli seri SBR012 tenor dua tahun dengan total investor sebanyak 48.618 orang. Adapun 10,3% dari jumlah tersebut merupakan ibu ruma tangga alias 'emak-emak' atau sekitar 5.007 investor.

Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan yang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa, PNS/TNI/Polri hingga pegawai BUMN.

Hampir separuh atau sekitar 42% dari pembeli tenor dua tahun merupakan investor baru. Berdasarkan usia, lebih dari separuhnya berasal dari generasi milenial dan gen Z, atau usia 42 tahun ke bawah.

Jumlah pembeli tenor dua tahun sebanyak 19.785 investor, dengan 8,2% diantaranya atau lebih dari 1.600 investor berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Jumlahnya juga lebih banyak dibandingkan PNS/TNI/Polri hingga pegawai BUMN.

DJPPR juga mencatat 37,4% dari total investor tenor dua tahun itu merupakan pembeli baru. Berdasarkan usia, mayoritas merupakan generasi milenial dan gen z yang mencakup lebih dari 60% total investor.

Lebih lanjut, investor yang membeli dalam nominal kecil Rp 1 juta atau satu unit juga tidak sedikit. Jumlahnya mencapai 4.625 investor, terdiri atas 2.643 di tenor dua tahun dan 1.982 tenir empat tahun. "Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel online," kata DJPPR.

Pembelian oleh pelajar dan mahasiswa juga tidak kalah banyak dari emak-emak. Jumlah investir pelajar/mahasiwa menjadi penyumbang terbesra keempat untuk tenor dua tahun dan kedua untuk tenor empat tahun.

DJPPR menilai hal tersebut mencerminkan kesadaran generasi muda untuk berinvestasi terus meningkat. Pelajar yang membeli tenor dua tahun mencapai lebih dari 4.900 orang dan empat tahun sebanyak lebih dari 3.400 investor.

Berdasarkan gender, perempuan mendominasi pembelian. 58,9% dari total investor tenor dua tahun dan 52,9% tenor empat tahun merupakan investor perempuan. Dengan investor ibu rumah tangga menyumbang terbesra ketiga untuk tenor dua tahun dan keempat untuk tenor empat tahun.

Adapun dari penerbitan SBR012 tersebut, pemerintah berhasil meraup Rp 22,18 triliun. umla tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel non-tradable melalui platform online. Jumlah tersebut antara lain Rp 16,73 triliun untuk tenor dua tahun dan Rp 5,45 triliun untuk tenor dua tahun.

"Dana hasil penjualan SBR012-T2 dan SBR012-T4 tersebut akan dipergunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN tahun 2023," kata DJPPR.

Pemerintah akan merilis delapan seri SBN ritel sepanjang tahun ini. Setelah penerbitan perdana SBR012 kemarin, selanjutnya pemerintah akan menerbitkan seri sukuk ritel SR018 yang diperdagangkan 3-29 Maret mendatang.

Reporter: Abdul Azis Said