Inspektorat Jenderal Kemenkeu akan memeriksa pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diketahui merupakan ayah dari pelaku penganiayan di Jakarta Selatan belum lama ini. Kasus ini melebar karena anak pejabat tersebut diketahui menggunakan mobil mewah seharga miliaran rupiah yang menjadi perdebatan di media sosial.
"Saat ini Inspektorat Jenderal Kemenkeu bekerja sama dengan unit kepatuhan internal Direktorat Jenderal Pajak sedang melakukan proses pemanggilan dalam rangka pemeriksaan terhadap pegawai yang bersangkutan," kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo dalam keterangan resminya, Rabu (22/2).
Ia mengatakan pihaknya telah memiliki mekanisme dalam upaya pencegahan dan deteksi terhadap pelanggaran integritas pegawai di lingkungan Kemenkeu. Saah satu caranya adalah melalui analisis dan pemeriksaan terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta Kekayaan (ALPHA).
Publik sebelumnya ramai membincangkan terkait kabar penganiayaan yang dilakukan pengemudi mobil mewah Jeep Rubicon berinisial MDS. Penganiayaan dilakukan beberapa hari lalu terhadap pemuda berinisial D di Jakarta Selatan. Pelaku diketahui merupakan anak dari pejabat eselon III Kabag Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo.
Wargante pun ikut menyoroti harta kekayaan ayah pelaku karena MDS diketahui kerap memamerkan hartanya. Dalam beberapa potongan video yang beredar, pelaku juga sempat mengendarai motor gede (moge).
Berdasarkan catatan LHKPN pada 2021, Rafel tercatat memiliki kekayaan mencapai lebih dari Rp 56,1 miliar. Harta kekayaannya hanya terpaut lebih rendah Rp 2 miliar dibandingkan harta Menteri Keuangan Sri Mulyani serta nyaris empat kali lipat dibandingkan harta bosnya sendiri, Dirjen Pajak Suryo Utomo.
Kekayaan jumbo ini turut menjadi sorotan langsung dari Menkeu Sri Mulyani. "Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif terhadap seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional," kata Sri Mulyani dalam unggahan di akun instagram pribadinya @smindrawati hari ini.
Bendahara negara itu juga mengatakan, kantornya mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan pelaku. Ia memasukkan anaknya mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang.
Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo dalam keterangan terbarunya juga ikut mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan anak buahnya. Ini karena hal tersebut bisa menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kantornya.
Sementara terkait aduan masyarakat tentang harta kekayaan jumbo ayah pelaku, Suryo memastikan kantornya akan melakukan pendalaman sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saat ini unit kepatuhan internal DJP yakni Direktorat Kepatuhan Internal dan Transparansi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) bekerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah memanggil pegawai tersebut dalam rangka pemeriksaan,” kata Suryo dalam keterangan terpisah.