Kemenkeu akan Bertemu Mahfud MD soal Transaksi Mencurigakan Rp 300 T

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan mencapai Rp 300 triliun melibatkan 460 pegawai.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
10/3/2023, 13.58 WIB

Kementerian Keuangan akan menggelar pertemuan dengan Menko Politik, Hukum dan Kemanana Mahfud MD pada hari ini (10/3) terkait temuan transaksi mencurigakan di kantor Sri Mulyani senilai Rp 300 triliun. Temuan tersebut sebelumnya disampaikan Mahfud saat kunjungannya ke Yogyakarta beberapa hari lalu.

"Kami baru akan meminta arahan dan membahas dengan pak Mahfud terkait detilnya seperti apa, setelah jelas baru kita jelaskan agar tidak simpang siur," kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo ditemui di Kemenkeu, Jakarta, Jumat (10/3).

Ia mengaku sudah menerima surat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun, menurutnya, surat itu tidak mencantumkan transaksi Rp 300 triliun yang disinggung Mahfud sebelumnya. 

Mahfud dalam kunjungannya ke Yogyakarta dua hari lalu mengatakan telah menerima laporan adanya transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan. Temuan tersebut di luar transaksi Rp 500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang telah dibekukan PPATK.

Ia menjelaskan, transaksi mencurigakan mencapai Rp 300 triliun merupakan akumulasi berbagai laporan sejak 14 tahun terakhir. Mayoritas dari transaksi tersebut berada di Ditjen Pajak dan Bea Cukai.

 “Ada 160 laporan lebih sejak itu, tidak ada kemajuan informasi, sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih di kementerian keuangan,” ujar Mahfud saat memberikan pidato di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Rabu (8/3). 

PPATK sebelumnya telah memblokir puluhan rekening terkait eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Mutasi transaksi dari pulujan rekening yang dibekukan itu hampir mencapai Rp 500 miliar.

Reporter: Abdul Azis Said