BI Agendakan Perluasan Mata Uang Lokal di Kawasan dalam KTT ASEAN

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Pengendara motor melintas di depan logo KTT ASEAN Summit 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Penulis: Yuliawati
15/3/2023, 09.58 WIB

Bank Indonesia (BI) mengagendakan perluasan penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Settelement antar negara-negara kawasan ASEAN. Perluasan LCS bakal menjadi salah satu agenda yag dibahas dalam KTT Asean Summit 2023 di Labuan Bajo, Bali.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan KTT Asean Summit menjadi momentum untuk menguatkan ketahanan ekonomi kawasan. “Kami mendorong LCS di kawasan, dengan integrasi penggunaan mata uang lokal,” kata Doddy dalam diskusi Asean dan Signifikansinya Bagi Perekonomian Indonesia, beberapa hari lalu.

Hingga saat ini ada empat negara yang sepakat dalam penggunaan LCS dengan Indonesia yakni Cina, Jepang, Thailand, dan Malaysia.BI juga sedang menjajaki perluasan kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Korea Selatan dan India. 

Kerja sama penggunaan mata uang lokal ini berarti perdagangan dengan negara mitra sudah bisa diselesaikan dengan mata uang lokal masing-masing negara, tanpa konversi ke dolar AS lagi.  Sehingga kerja sama penggunaan mata uang lokal ini untuk meninggalkan ketergantungan terhadap dolar AS dan menguatkan rupiah.   

Manfaatnya bukan hanya bisa membantu penguatan rupiah tetapi juga merangsang transaksi perdagangan antara negara.  "Kami akan perluas tidak hanya untuk perdagangan dan investasi, bahkan untuk transaksi di pasar uang," kata Dody. 

Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal Naik

Bank Indonesia mencatat total transaksi perdagangan dan investasi dalam skema LCS dengan empat negara tersebut pada tahun lalu mencapai US$ 3,8 miliar. Nilai ini meningkat 52% dari transaksi pada 2021 sebesar US$ 2,5 miliar. Ini mencakup rata-rata 3%-4% dari total perdagangan dengan masing-masing negara.

Adapun kerjasama transaksi menggunakan mata uang lokal  tidak sebatas pada aktivitas ekspor impor, tetapi juga dalam sistem pembayaran lintas negara. LCS juga termasuk dalam fitur di kerja sama pembayaran berbasis kode QR antara Indonesia dengan Thailand.

Indonesia pertama kali memberlakukan skema kerja sama ini dengan Thailand dan Malaysia sejak 2018, kemudian dengan Jepang mulai September 2022 dan Cina pada September 2021.

Bank Indonesia kemudian memperluas cakupan kerja sama dengan Thailand, Malaysia dan Jepang meliputi aktivitas remitansi hinga transfer pendapatan. Penguatan penggunaan mata uang lokal dengan Thailand dilakukan akhir tahun 2020, sementara dengan Malaysia dan Jepang disepakati awal bulan lalu.

BI bersama pemerintah dan sejumlah lembaga juga telah bekerja sama membentuk gugus tugas untuk mempercepat pengembangan LCS pada pertengahan tahun lalu. Gugus tugas tersebut nantinya akan melakukan sosialisasi ke pelaku usaha soal kerja sama LCS tersebut, melakukan reformasi regulasi hingga mendorong terobosan dalam bentuk perumusan insentif dan fasilitas untuk mempercepat implementasi LCS.