Penjualan sukuk ritel seri SR018 laku keras dan berhasil menarik minat 58.472 investor, dengan belasan ribu di antaranya merupakan investor baru. Nominal penjualannya yang mencapai Rp 21,49 triliun diklaim lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
SR018 merupakan SBN ritel pemerintah kedua yang diterbitkan tahun ini. SR018 dilepas dengan dua kategori, yakni bertenor tiga tahun dan tenor lima tahun. Mayoritas investor membeli tenor tiga tahun sebesar Rp 16,95 triliun dan sisanya Rp 4,54 triliun dengan tenor lima tahun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyebut. hasil penjualan seri SR kali ini lebih tinggi penjualan periode awal tahun-tahun sebelumnya. SR016 yang dijual pada kuartal pertama tahun lalu hanya laku Rp 18,44 triliun, serta SR014 pada awal 2021 yang laku Rp 16,71 triliun.
Rata-rata pemesanan per investor untuk tenor tiga tahun sebesar Rp 354,5 juta dan untuk tenor lima tahun sebesar Rp 304,4 juta. "Tingkat keritelan SR018 ini merupakan yang terbaik selama penerbitan SBSN Ritel seri SR sejak 2009," dikutip dari keterangan resmi DJPPR, Selasa (4/4).
Banyak dari pembeli SR018 tersebut juga merupakan investor baru. Sebanyak 18.490 pembeli seri SR kali ini merupakan investor baru di SBN ritel dengan volume pemesanan Rp4,4 triliun. Selain itu, sebanyak 25.290 diantaranya merupakan investor yang baru pertama kali memberi seri sukuk ritel dengan volume pemesanan Rp6,5 triliun.
Dari sisi profesi, mayoritas investor SR018 merupakan pegawai swasta, yakni mencakup 35,05% dari total pembeli tenor tiga tahun dan 37,98% dari pembeli tenor lima tahun. Dari sisi nominal, mayoritas pembelinya merupakan pegawai wiraswasta yang mencakup sekitar sepertiga dari nominal penjualan tenor tiga dan lima tahun.
Mayoritas dari investor tersebut merupakan perempuan, yakni 56,86% untuk tenor tiga tahun dan 51,31% untuk tenor lima tahun. Di sisi nilai, 50,19% penjualan tenor tiga taun merupakan investor perempuan, sebaliknya, 57,62% penjualan tenor lima tahun dibeli investor laki-laki.
SR018 sudah ditawarkan sejak sebulan terakhir, dengan setelmen dilakukan kemarin (3/4). Seri SR kali ini menawarkan tingkat bunga atau kupon tetap sebesar 6,25% untuk tenor tiga tahun dan 6,4% untuk tenor lima tahun.
Sukuk Ritel seri SR018T3 dan SR018T5 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2023 sebagai underlying asset.
"Terbukti, animo masyarakat cukup tinggi untuk berinvestasi di SR018. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran SR018," kata DJPPR.