Bank Dunia Sebut Ekonomi RI Sedang Transisi Jadi Negara Menengah Atas

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (31/3/2023). World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan berada di level 4,9 persen atau cenderung melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang mencapai 5,31 persen.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
4/4/2023, 13.46 WIB

Bank Dunia menyebut perekonomian Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi untuk naik kelas menjadi kelompok negara berpenghasilan menengah atas. Negara-negara di Asia Timur dan Pasifik, termasuk di dalamnya Indonesia, menikmati pertumbuhan ekonomi yang secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan kawasan lain selama beberapa dekade terakhir sehingga perekonomiannya bisa naik kelas.

Bank Dunia menyebut rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di kawasan ini telah berhasil membawa sebagian besar perekonomian negara-negara tersebut naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah. Enam negara, yakni Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, Papua Nugini dan Vietnam berhasil naik kelas menjadi berpenghasilan menengah ke bawah pada awal 2000-an berkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.

"Meskipun Indonesia dan Filipina tetap pada level yang sama, yakni kategori penghasilan menengah bawah, mereka sekarang berada di ambang transisi ke kelompok berpenghasilan menengah atas," kata Bank Dunia dalam laporan EAP Economic Update April 2023 dikutip Selasa (4/4).

Bank Dunia mengklasifikasikan beberapa negara berdasarkan rata-rata pendapatan per kapita penduduknya. Kelompok negara berpendapatan rendah merupakan yang rata-rata pendapatan per kapitanya US$ 1.085 ke bawa. Kelompok negara berpenghasilan menengah dibagi dua kelompok, yakni menengah bawah untuk rata-rata pendapatan perkapita antara US$ 1.086-US$ 4.255, menengah atas untuk rata-rata US$ 4.256-US$ 13.205. Negara kelompok pendapatan tinggi yang umumnya negara maju memiliki rata-rata pendapatan per kapita US$ 13.205 ke atas.

Adapun Indonesia sebetulnya sudah pernah masuk kelompok negara berpendapatan menengah atas dalam laporan 2020. Namun, pada laporan 2021, status Indonesia kembali turun menjadi menengah bawah karena pandemi memukul perekonomian sehingga pendapatan perkapita masyarakat turun, di samping juga karena Bank Dunia merubah tresholdnya.

Pendapatan per kapita Indonesia dalam laporan tahun lalu pun kembali naik ke US$ 4.140 seiring pemulihan ekonomi. Namun posisi Indonesia tidak berubah tetap berada di kelompok menegah bawah karena pada saat yang sama Bank Dunia juga menaikkan treshold untuk kategori negara berpendapatan menengah atas menjadi US$ 4.256 ke atas, dari sebelumnya US$ 4.096 ke atas.

Bank Dunia menyebut kawasan Asia Timur dan Pasifik telah menikmati pertumbuhan yang lebih tinggi dan relatif lebih stabil daripada perekonomian lainnya selama dua dekade terakhir antara 1999-2019. Ekonomi kawasan tumbuh rata-rata 6% per tahun selama periode tersebut, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan negara ekonomi berkembang dan emerging market sebesar 4% dan 2% di negara maju.

Meski demikian, Bank Dunia memberikan catatan bahwa pertumbuhan produktivitas perekonomian di kawasan tela melambat bahkan sebelum pandemi. Produktivitas tenaga kerja dan produktivitas faktor total (TFP) di negara Asia Timur dan Pasifik selama periode 2012-2019 telah tumbuh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pasca krisis Asia ingga Great Financial Crisis atau sepanjang 2000-2007.

Reporter: Abdul Azis Said