Angka Lowongan Kerja di AS Turun, The Fed Bakal Setop Naikkan Bunga?
Lowongan pekerjaan di Amerika Serikat turun ke level terendah dalam hampir dua tahun terakhir pada bulan Februari 2023. Ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang tak sekuat sebelumnya, berita baik untuk The Federal Reserve yang sedang mempertimbangkan apakah akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga.
Meskipun angka lowongan pekerjaan turun, pasar tenaga kerja AS masih tetap ketat. Terdapat 1,7 lowongan pekerjaan untuk setiap pengangguran pada Februari, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,9.
Pejabat The Fed tengah memantau rasio lapangan kerja ini dengan cermat. Laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada Jumat (7/3) untuk bulan Maret akan menjelaskan lebih lanjut tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS.
Penurunan lowongan pekerjaan terjadi sebelum gejolak pasar keuangan baru-baru ini, yang menyebabkan kondisi kredit yang lebih ketat dan memicu kekhawatiran terkait lapangan pekerjaan.
"Bisa dibilang, laporan ini memberikan bukti pertama pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja, yang tetap sangat ketat," kata Conrad DeQuadros, penasihat ekonomi senior di Brean Capital di New York seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/4).
Lowongan pekerjaan yang mengukur permintaan tenaga kerja, turun 632.000 menjadi 9,9 juta pada hari terakhir Februari 2023. Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja bulanan, atau laporan JOLTS menunjukkan, ini adalah level terendah sejak Mei 2021. Angka lowongan kerja di AS juga telah turun 1,3 juta dalam dua bulan pertama tahun ini.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 10,4 juta lowongan pekerjaan pada Februari 2023. Adapun penurunan lowongan kerja dipimpin oleh sektor jasa profesional dan bisnis, yang turun 278.000. Ada 150.000 lebih sedikit lowongan di industri perawatan kesehatan dan bantuan sosial. Lowongan pekerjaan di sektor transportasi, pergudangan dan utilitas turun 145.000.
Namun demikian, industri konstruksi masih mencari lebih banyak pekerja, dengan lowongan pekerjaan meningkat sebesar 129.000. Selain itu, ada tambahan 38.000 lowongan di bidang seni, hiburan dan rekreasi. Secara regional, penurunan terkonsentrasi di Midwest, Selatan dan Barat. Sementara wilayah Timur Laut melaporkan penurunan moderat.
Usaha kecil dan menengah, yang telah menjadi pendorong pertumbuhan pekerjaan, menyumbang sebagian besar penurunan. Namun, perusahaan dengan paling sedikit 1.000 pekerja melaporkan pengurangan lowongan pekerjaan yang lebih sedikit.
Penurunan lowongan menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Fed yang agresif untuk menekan inflasi yang tinggi mulai membuahkan hasil. Namun dengan latar belakang pengetatan standar pinjaman bank, beberapa ekonom mengkhawatirkan pelemahan tajam akan terjadi di pasar tenaga kerja. Meski pasar tenaga kerja masih kuat, telah terjadi banyak PHK saat ini, terutama di sektor teknologi dan perumahan.
The Fed pada bulan lalu menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, tetapi mengindikasikan akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut karena gejolak pasar keuangan. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 475 basis poin sejak Maret lalu dari level mendekati nol ke kisaran 4,75%-5,00% saat ini.
"Pasar tenaga kerja mulai kehilangan tenaga bahkan sebelum krisis perbankan menghantam ekonomi pada Maret dan ini menimbulkan situasi berbahaya di mana kondisi kredit yang lebih ketat dapat mendorong PHK di bulan-bulan mendatang karena perusahaan berjuang untuk mengendalikan biaya," kata Christopher. Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS di New York.
Bahkan saat lowongan kerja menurun, jumlah orang yang secara sukarela berhenti dari posisinya meningkat 146.000 menjadi 4,0 juta. Pengunduran diri sebagian besar di bisnis kecil.
Sekitar 115.000 orang mengundurkan diri di sektor jasa profesional dan bisnis. Di industri akomodasi dan layanan makanan, 93.000 pekerja berhenti, sementara perdagangan grosir melaporkan 31.000 pengunduran diri. Sekitar 18.000 pekerja layanan pendidikan berhenti pada bulan Februari. Tapi ada lebih sedikit yang berhenti di industri keuangan dan asuransi, di mana pengunduran diri turun 39.000.
Tingkat berhenti, yang dipandang sebagai ukuran kepercayaan pasar tenaga kerja, naik menjadi 2,6% dari 2,5% di bulan Januari. Namun, turun dari kisaran 2,9%-3,0% pada akhir 2021 dan awal 2022 ketika perpindahan pekerjaan mencapai puncaknya.
Angka PHK turun 215.000 menjadi 1,5 juta, terkonsentrasi pada usaha kecil dan menengah. Tingkat PHK turun menjadi 1,0% dari 1,1% di bulan Januari.
"Perusahaan mempertahankan pekerja karena pasar tenaga kerja yang ketat tetapi mulai berpikir dua kali untuk menambahkan lebih banyak biaya ke pembukuan mereka," kata Ben Ayers, ekonom senior di Nationwide di Columbus, Ohio.