Impor Indonesia dari Cina Melonjak 41%, Ini Tiga Barang Pemicunya

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/WSJ/cf
Ilustrasi. Cina menyumbang hampir sepertiga impor Indonesia pada bulan lalu.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
17/4/2023, 14.47 WIB

Impor barang dari Cina melonjak 40,69% pada Maret 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan impor terutama seiring  meningkatnya permintaan terhadap mesin dan perlengkapan elektrik hingga besi dan baja.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor nonmigas dari Cina bulan lalu sebesar US$ 5,68 miliar, naik US$ 1,64 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.

"Peningkatan terbesar pada komoditas mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya, mesin peralatan mekanis dan bagiannya serta besi dan baja," kata Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam konferensi pers daring, Senin (17/4).

Cina menyumbang hampir sepertiga impor Indonesia pada bulan lalu. Kenaikan impor dari dari Cina itu juga yang mendorong impor secara keseluruhan pada bulan lalu naik 29,33% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Adapun ekspor Indonesia ke Cina juga ikut naik bulan lalu sekalipun tak setinggi peningkatan pada nilai impornya. Nilai ekspor barang nonmigas ke Cina sebesar US$ 5,67 miliar, naik US$ 637,2 juta dibandingkan bulan sebelumnya atau sebesar 12,66%. 

Cina masih menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia dengan pangsa lebih dari seperempat nilai ekspor nasional. Kenaikan pengiriman ke Cina ini juga yang mendongkrak ekspor bulan lalu berhasil tumbuh 9,89% dibandingkan bulan sebelumnya setelah lima bulan beruntun terkontraksi. 

"Kenaikan ekspor terbesar terutama bahan bakar mineral, besi dan baja serta bijih terak abu logam," kata Imam. 

Dengan demikian, neraca dagang nonmigas Indonesia dengan Cina bulan lalu berhasil mencatatkan defisit sebesar US$ 13 juta. Realisasi ini berkebalikan dibandingkan bulan sebelumnya yang nyaris mencetak surplus US$ 1 miliar.

 Meski demikian, Indonesia berhasil mencetak surplus dagang dengan Cina US$ 0,91 miliar  secara kumulatif selama kuartal pertama tahun ini. Kinerja ini ditopang total ekspor ke Cina sebesar US$ 15,95 miliar, sementara impor sebesar US$ 15,04 miliar. Surplus dagang tiga bulan pertama dengan Cina itu berasal dari komoditas bahan bakar mineral khususnya batu bara.

Reporter: Abdul Azis Said