Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, menaikkan lagi suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00-5,25%. Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan sinyal bahwa kenaikan ini kemungkinan menjadi yang terakhir tahun ini.
“Kami sudah lebih dekat atau bahkan mungkin ada di sana,” kata Powell terkait titik akhir kenaikan suku bunga yang telah mendorong suku bunga kebijakan Fed naik hingga 5 poin persentase penuh sejak Maret 2022, seperti dikutip Reuters, Kamis (4/5).
Dengan kenaikan kali ini The Fed meninggalkan bahasa kebijakannya yang menyatakan bahwa akan “mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan” dan memindahkan kebijakan manajemen pemulihan ekonomi pasca-pandemi ke fase baru dengan tetap memperhatikan kondisi kredit dan risiko ekonomi lainnya.
Pada konferensi pers setelah rilis pernyataan tersebut, Powell mengatakan inflasi tetap menjadi perhatian utama, dan karena itu terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.
“Kami siap untuk berbuat lebih banyak, dengan keputusan kebijakan mulai Juni dan seterusnya akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan,” ujarnya.
Dia juga menolak ekspektasi pasar bahwa Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan akan memangkas suku bunga tahun ini, mengatakan langkah seperti itu tidak mungkin terjadi.
“Kami di komite berpandangan bahwa inflasi akan turun tidak secepat itu, itu akan memakan waktu,” kata Powell. “Dan di dunia itu, jika ramalan itu benar secara luas, tidak tepat untuk memangkas suku bunga tahun ini.”
Meski begitu, Powell mengakui bahwa kebijakan saat ini ketat dan menyatakan bahwa bank sentral mungkin telah melakukan cukup banyak dengan suku bunga, tertutama mempertimbangkan tekanan yang berkembang dalam ekonomi, kemungkinan bahwa pengetatan kredit dapat memperlambat ekonomi lebih dari yang diharapkan, dan harapan terakhir Fed inflasi terkendali.
“Pertumbuhan ekonomi masih rendah, tapi perkembangan terakhir cenderung menciptakan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis, dan membebani aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan kerja baru, dan inflasi,” tulis Fed dalam pernyataan.
“Menghindari resesi dalam pandangan saya lebih mungkin terjadi daripada ekonomi masuk ke dalam resesi,” kata Powell.
Risiko seputar kebuntuan batas utang AS antara Partai Republik di Kongres dan Presiden Demokrat Joe Biden telah menambah rasa kehati-hatian untuk mencoba memperketat kondisi keuangan lebih lanjut.
Pergeseran dalam pendekatan Fed tercermin dalam suku bunga berjangka AS, yang menunjukkan ekspektasi luas untuk tidak ada kenaikan di salah satu dari dua pertemuan kebijakan bank sentral berikutnya.