BI Optimistis Inflasi Terkendali di Bawah 4% Meski El Nino Menghantui

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Kendaraan terjebak macet di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
22/6/2023, 18.05 WIB

Bank Indonesia atau BI optimistis inflasi akan tetap terkendali di rentang target 2%-4% sampai akhir tahun. Proyeksi tersebut sudah mempertimbangkan peristiwa El Nino yang berisiko mengerek harga-harga bahan makanan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melihat tanda kembalinya El Nino sejak awal Juni 2023. BI mengatakan telah membuat berbagai skenario untuk menghitung dampak El Nino terhadap kenaikan harga-harga.

Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menyebut umumnya peristiwa ini akan mendorong kenaikan harga pangan bergejolak alias volatile food.

"Hitungan kami mengatakan apapun yang terjadi mudah-mudahan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2-4% di sisa tahun ini dan konsisten 2,5-3,5% pada tahun depan," kata Aida S Budiman dalam konferensi pers, Kamis (22/6).

Upaya BI untuk mengantisipasi dampak El Nino dengan memperkuat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/D). Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan semua kantor perwakilan BI daerah untuk memonitor dan membuat early warning system terkait cuaca.

"Kami mendorong optimalisasi percepatan tanam, mendorong penggunaan varietas tanam kering, dan juga kita mendorong penambahan embung-embung di daerah," kata Doni.

Adapun inflasi sudah kembali ke batas atas target BI 4% pada bulan lalu. Harga-harga secara tahunan berada pada tren penurunan setelah melonjak tinggi pada paruh kedua tahun lalu karena kenaikan harga BBM.

BI menyebut penurunan inflasi tersebut lebih cepat dari perkiraan BI baru akan kembali ke rentang target pada kuartal ketiga. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut ada tiga faktor pendorong yang disebutnya menjadi obat manjur menekan inflasi. Tiga senjata itu antara lain kenaikan suku bunga, stabilitas rupiah, serta koordinasi melalui TPIP dan TPID.

Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi pada Mei mencapai 0,09% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,33%. Inflasi bulan lalu disumbangkan oleh kenaikan harga makanan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan inflasi secara tahunan pada Mei mencapai 4%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 4,33%. Sementara inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,1%.

"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar pada Mei 2023 adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,03%, daging ayam ras 0,03%, ikan segar 0,02%, telur ayam 0,02%, rokok kretek filter 0,02%, dan bawang putih 0,02%," ujar Pudji dalam konferensi pers daring 5 Juni.

Inflasi bulan lalu turun di semua komponennya. Inflasi inti turun menjadi 2,66%, inflasi pangan bergejolak 3,28%, dan inflasi harga diatur pemerintah 9,52%.

Reporter: Abdul Azis Said