Inflasi Uni Eropa Lanjutkan Penurunan Seiring Turunnya Harga Energi

Pixabay
Bendera negara-negara anggota Uni Eropa.
Penulis: Happy Fajrian
1/7/2023, 11.34 WIB

Inflasi kawasan Uni Eropa melanjutkan tren penurunannya pada Juli seiring turunnya harga energi yang lebih besar dibandingkan kenaikan harga-harga barang dan jasa.

Menurut data Eurostat, inflasi 20 negara UE turun menjadi 5,5% pada Juni dari 6,1% pada bulan sebelumnya. Jerman menjadi satu-satunya negara di kawasan ini yang mencatatkan kenaikan inflasi.

“Inflasi masih tinggi dan kaku, tapi momentumnya melambat,” kata kepala penelitian ekonomi makro di Pictet Wealth Management, Frederik Ducrozet, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (1/7).

Adapun inflasi inti, yang tidak mencakup komoditas energi dan makanan, hanya turun tipis menjadi 6,8% dari sebelumnya 6,9%. Inflasi ini menjadi acuan bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) dalam menentukan kebijakan suku bunga.

Penurunan inflasi inti ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi rencana ECB untuk menaikkan suku bunga kembali pada Juli dan September, sebab capaian tersebut masih jauh dari penurunan inflasi berkelanjutan yang ingin dicapai oleh bank sentral.

“Inflasi inti kemungkinan akan tetap jauh di atas angka 5% dalam beberapa bulan ke depan yang akan mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh ECB,” kata ekonom DWS, Ulrike Kastens.

Jasa adalah satu-satunya kategori di mana terjadi kenaikan harga atau inflasi, dari 5% menjadi 5,4%. Ini menunjukkan ketahanan konsumen yang berkelanjutan dalam menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi, sebagian besar berkat pasar tenaga kerja yang kuat.

Tingkat pengangguran zona euro tetap pada level terendah bersejarah 6,5% pada Mei, Eurostat melaporkan secara terpisah pada hari Jumat.

ECB menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 22 tahun bulan ini karena memperkirakan inflasi akan tetap di atas target 2% hingga akhir 2025.

Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan minggu ini bahwa bank sentral tidak mungkin untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, dan sebagian besar pembuat kebijakan melihat kemungkinan kenaikan lebih lanjut pada bulan September.

Tetapi mereka mendapat kecaman dari pemerintah di Italia dan Portugal, yang khawatir tentang pukulan ke rumah tangga dan perusahaan dari biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Perbedaan besar tetap ada antara negara-negara zona euro, dengan inflasi utama bulan Juni turun menjadi 1,6% di Spanyol dan Belgia, dan 1% di Luksemburg. Sementara inflasi tetap dalam dua digit di Slovakia 11,3% dan negara-negara lain di kawasan Baltik.

Jerman menonjol dengan peningkatan inflasi utama menjadi 6,8% dari 6,3%, sebagian karena subsidi tiket kereta api yang besar pada musim panas lalu yang tidak diperbarui tahun ini.

“Pekerjaan ECB tetap tidak menyenangkan, karena angka inflasi di seluruh negara Uni Eropa mulai menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan,” kata Neil Shah, direktur penelitian di Edison Group.