Mimpi Indonesia Jadi Negara Kaya, Pertumbuhan Ekonomi Perlu 6%-7%

Katadata - Arief Kamaludin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia menjadi pembicara pada gelaran IDE 2023
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
20/7/2023, 11.34 WIB

Pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang rata-rata 5% tak cukup untuk mengejar impian menjadi negara kaya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional harus naik menjadi 6% sampai 7% per tahun agar keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional tersebut harus dibarengi dengan pertumbuhan investasi sebesar 6,8% per tahun. Badan Pusat Statistik mendata Pendapatan Modal Tetap Bruto atau PMTB sepanjang 2022 tumbuh 3,87%. Secara sederhana, PMTB adalah total realisasi investasi di dalam negeri.

"Oleh karena itu, pendekatan pembangunan ke depan harus diubah. Bukan reformatif, tapi transformatif," kata Airlangga dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2023 di Jakarta, Kamis (20/7).

Jika rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6%, menurut dia, Indonesia akan mampu keluar dari jebakan kelas menengah pada 2041. Sementara jika rata-rata pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7%, maka Indonesia akan keluar dari jebakan kelas menengah pada 2038.

"Oleh karena itu, pembangunan ke depan harus diubah tidak hanya sebatas reformatif, tetapi juga informatif," kata dia.
Ia menjelaskan, pilar transformasi ekonomi harus mencakup pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, inovasi, pembangunan bisnis dan transformasi kebijakan serta investasi dan pembiayaan. "

"Kita harus bersiap melakukan lompatan-lompatan besar, dan tentunya lompatan besar ini harus dilakukan dengan berani, dan tekad kuat," kata dia.

Target Indonesia untuk menjadi negara maju, salah satunya akan didorong oleh bonus demografi yang saat ini di Indonesia telah memasuki bonus demografi sejak 2018. Berdasarkan data yang dipaparkan Airlangga, rasio ketergantungan penduduk di Indonesia terus menurun dari 50,5% pada 2010 menjadi 46,3%pada 2018 dan terus menurun hingga 45,5% pada 2020.

Namun demikian, angka rasio ketergantungan ini diperkirakan terus meningkat setelah 2020. Pada 2040, angka ketergantungan Indonesia akan mencapai 51,3% pada 2040. Ini artinya bonus demografi sudah berakhir dan Indonesia memasuki masa populasi tua atau aging population.

Reporter: Andi M. Arief