Nilai tukar rupiah melemah 0,26% ke level 15.155 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan di pasar spot pagi ini. Analis melihat investor cenderung menghindari aset berisiko usai lembaga pemeringkatan utang Fitch Ratings memangkas peringkat utang AS.
Beberapa kurs regional juga terkoreksi terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,57%, peso Filipina 0,26%, dolar Taiwan 0,15%, ringgit Malaysia 0,21%, dolar Hong Kong 0,03% dan rupee India 0,01%. Sebaliknya, yuan Cina, baht Thailand dan yen Jepang menguat tipis, sedangkan dolar Singapura stagnan.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat, rupiah berpeluang melemah hari ini setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat utang AS yang memicu kekhawatiran pasar. Ia memperkirakan kurs garuda akan melemah ke arah 15.150, dengan potensi support di kisaran 15.100 per dolar AS.
"Kejutan dari Fitch Ratings yang menurunkan peringkat utang AS bisa menjadi sentimen negatif untuk aset berisiko," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Rabu (2/8).
Fitch Ratings memangkas peringkat utang AS dari sebelumnya AAA menjadi AA+ setelah drama penangguhan plafon utang AS beberapa bulan lalu. Lembaga pemeringkat itu memberi catatan, resolusi terhadap plafon utang yang baru tercapai di menit-menit akhir telah menggerus kepercayaan diri terhadap manajemen fiskal pemerintah AS.
Ancaman gagal bayar utang pemerintah AS sempat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa bulan lalu. Ini karena Kongres AS yang alot memberikan izin untuk menangguhkan atau menaikkan plafon utang. Diskusi berlangsung cukup lama hingga akhirnya kesepakatan baru bisa tercapai di beberapa hari jelang batas akhir pemerintah federal benar-benar kehabisan uang.
Sementara itu, analis pasar uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan terkoreksi hari ini setelah data manufaktur AS terbaru menunjukkan kinerja yang masih solid. Ia memperkirakan kurs garuda bergerak di rentang 15.100-15.200 per dolar AS.
"Namun pelemahan akan terbatas, mengingat investor masih mencermati dampak dari penurunan rating kredit AS oleh Fitch Ratings," kata Lukman.