Menteri PPN: Posisi RI sebagai Negara Menengah Atas Masih Riskan
Indonesia kembali naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas berdasarkan kategorisasi terbaru yang dirilis Bank Dunia pada Juli 2023. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut, posisi Indonesia masih riskan sehingga perlu dijaga.
“Kita harus bersyukur, sudah masuk di upper middle income, itu kita jaga,” ujar Suharso seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/8).
Namun, dia mengingatkan bahwa produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia yang berkisar US$ 4.580 per dolar Amerika Serikat (AS) masih sensitif atau riskan. Ini karena syarat negara yang masuk dalam kategori upper middle income countries memiliki PDB per kapita antara US$ 4.066- US$12.535 per dolar AS. Ini artinya ada potensi untuk kembali ke kategori low middle income countries dengan pendapatan PDB per kapita di bawah 4.066 per dolar AS.
“Jadi kalau kita terjerembab, ke situ lagi, kita masuk di low middle income. Jadi, kita jaga ini supaya lebih jauh jaraknya dari batasnya. Kalau ini bisa kita lakukan, maka artinya pertumbuhan harus lebih,” ujar Kepala Bappenas itu pula.
Ia mengatakan, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi saat ini sudah mulai pulih, termasuk konsumsi yang memberikan sumbangan terbesar pada ekonomi. Kendati demikian, dia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat mengandalkana sektor-sektor produktif .
Suharso juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2023 yang berada di angka 5,17% sudah menunjukkan tren baik.
“Dengan tren ini, mudah-mudahan kita bisa jaga pace-nya itu, geraknya itu tetap dan mendekati pertumbuhan potensialnya. Karena menurut keputusan kami di Bappenas, pertumbuhan ekonomi potensial itu bisa sampai 7%,” Suharso.