Sri Mulyani Sebut Daya Tarik RI Tinggi, Dana Asing Masuk Rp 116 T

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Mayoritas dana asing masuk ke pasar surat berharga negara.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/8/2023, 17.58 WIB

Indonesia dinilai memiliki daya tarik yang tinggi bagi investor asing meski terjadi pengetatan moneter di negara maju, khususnya  Amerika Serikat yang telah memberi tekanan bagi banyak negara berkembang. Hal ini terlihat dari aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik yang sudah mencapai Rp 116,4 triliun sejak awal tahun hingga 9 Agustus.

"Indonesia termasuk negara yang memiliki atraksi yang sangat tinggi. Oleh karena itu aliran masuk modal asing cukup kuat, baik masuk dalam bentuk pembelian surat berharga negara (SBN) maupun ekuitas," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA secara daring, Jumat (11/8).

Masuknya ratusan triliun modal asing tersebut terutama ke pasar obligasi yang mencapai Rp 91,19 triliun. Sementara sisanya sebesar Rp 25,24 triliun masuk melalui pasar ekuitas atau pasar saham. Meski demikian, Sri Mulyani memberikan catatan, aliran masuk ke pasar obligasi khusus bulan ini tertahan oleh dinamika global.

Tingginya modal asing yang masuk ke pasar obligasi itu membantu menjaga imbal hasil alias yield surat utang pemerintah terus menurun. Hal ini tercermin dari yield SBN benchmark tenor 10 tahun saat ini sebesar 6,31% , sudah turun dari awal tahun masih 6,91%. Meski demikian, Sri Mulyani kembali memberikan catatan yakni tren penurunan yield SBN domestik mulai tertahan sejak bulan lalu seiring dinamika global.

Selain itu, menurut dia, tingginya minat asing ke surat utang pemerintah juga membantu menjaga yield global bond pemerintah tenor 10 tahun tidak naik signifikan. Yield saat ini tercatat 4,93%, naik terbatas dibandingkan awal tahun 4,8%. 

Kinerja yield yang terjaga rendah itu , menurutnya, adalah capaian yang positif di tengah pasar keuangan global diselimuti ketidakpastian karena kebijakan moneter di AS. "Yield dari global bonds Indonesia masih bisa bertahan di 4,93% , bahkan lebih rendah dari suku bunga The Fed, ini sesuatu yang cukup historis untuk kinerja global bond Indonesia," kata dia.

Aliran masuk modal asing ini turut membantu menjaga nilai tukar rupiah. Sepanjang tahun ini, rupiah menguat 3,2% terhadap dolar AS. Hanya sedikit negara di kelompok negara anggota G20 dan ASEAN yang bisa mencatat apresiasi. Mata uang dong Vietnam terkoreksi 0,5% sepanjang tahun ini, baht Thailand 2,1%, ringgit Malaysia 3,8% hingga rand Afrika Selatan yang anjlok 11,4%.

Selain itu, masuknya modal asing ke pasar ekuitas membantu kinerja pasar saham. Indeks harga saham gabungan sejak awal tahun hingga 9 Agustus telah meningkat 0,36%.

Reporter: Abdul Azis Said