Harga Barang Terkendali, BI Ramal Inflasi Hanya 2,9% pada Akhir Tahun

ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
Ilustrasi. Inflasi Indonesia jauh lebih terkendali dibandingkan ASEAN.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
24/8/2023, 17.19 WIB

Harga barang dan jasa diperkirakan semakin terkendali memasuki akhir tahun ini meski terdapat faktor anomali cuaca, El Nino yang memicu kekeringan di sejumlah wilayah. Bank Indonesia memperkirakan inflasi secara umum hanya akan mencapai 2,9% pada akhir tahun ini. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, inflasi Indonesia saat ini terkendali, jauh lebih baik dibandingkan banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Inflasi tahunan pada Juli mencapai 3,08%, sudah berada dalam rentang target BI sebesar 2% hingga 4%, setelah sempat meningkat akibat kenaikan harga BBM. 

"Inflasi kita saat ini rendah loh dan cepat turunnya. Kami perkirakan inflasi akhir tahun ini bisa sekitar 2,9%. Inflasi inti bahkan lebih rendah, kemungkinan di kisaran 2,5%," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (24/8) 

Kinerja perekonomian yang menggembirakan tak hanya pada pengendalian harga atau inflasi. Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17% pada kuartal II 2023 merupakan capaian yang cukup tinggi di tengah kondisi gejolak ekonomi global.

"Kuartal ketiga kemungkinan di antara 5,1% hingga 5,11%, termasuk tinggi itu. Keseluruhan tahun kamu perkirakan 4,5%-5,3%. Jadi, inflasi rendah, pertumbuhan relatif tinggi," kata dia. 

Perry pun menargetkan, tekanan inflasi akan terus menurun pada tahun depan dengan perkiraan dalam rentang 1,5% hingga 3,5%.

Adapun inflasi pada Juli tercatat sebesar 3,08% secara tahunan, menurun dibandingkan bulan sebelumnya 3,52%. “Tercatat penurunan inflasi terjadi di seluruh kelompok. Inflasi inti turun menjadi 2,43% year on year, dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,58%,”  ujar Perry. 

Inflasi yang melandai, menurut dia, sejalan dengan permintaan yang terkelola, ekspektasi inflasi yang terjaga, serta inflasi  harga impor atau imported inflation yang rendah. Kelompok harga makanan yang bergejolak bahkan nencatatkan deflflasi sebesar 0,03%  dibandingkan  inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,20%.

"Rendahnya inflasi sebagai hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam TPIP dan TPID,” kata Perry.

Reporter: Zahwa Madjid