Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve kemungkinan masih perlu menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi yang masih terlalu tinggi. Gubernur The Fed Jerome Powell berjanji untuk mengeluarkan kebijakan secara hati-hati pada pertemuan mendatang. Ia melihat terdapat kemajuan yang telah dicapai Amerika Serikat dalam mengurangi tekanan harga serta risiko perekonomian AS.
Meskipun pesannya tidak terlalu hawkish seperti yang ia sampaikan tahun lalu di Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan Jackson Hole, pernyataan Powell masih memberikan dampak yang besar. Investor kini melihat kemungkinan besar akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun.
“Kami akan hati-hati memutuskan apakah akan melakukan pengetatan lebih lanjut atau, sebaliknya, mempertahankan tingkat kebijakan tetap konstan dan menunggu data lebih lanjut,” kata Powell dalam pidato utamanya.
Ia menekankan bahwa tugas The Fed adalah untuk menurunkan inflasi ke kisaran 2%. The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 5,25% sejak Maret 2022, dan inflasi berdasarkan ukuran pilihan The Fed telah turun menjadi 3,3% dari puncaknya sebesar 7% pada musim panas lalu. Meskipun penurunan tersebut merupakan perkembangan yang baik, Powell mengatakan inflasi masih terlalu tinggi.
“Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan, dan bermaksud untuk mempertahankan kebijakan pada tingkat yang ketat sampai kami yakin bahwa inflasi akan bergerak turun secara berkelanjutan menuju tujuan kami,” katanya.
Powell mengatakan tanda-tanda perekonomian yang mungkin tidak melambat seperti yang diperkirakan, termasuk belanja konsumen yang sangat kuat dan sektor perumahan yang mungkin pulih dapat mendukung pengetatan moneter lebih lanjut.
Pernyataan Powell menunjukkan bahwa The Fed sedang bergulat dengan sinyal-sinyal yang bertentangan dari perekonomian, di mana inflasi telah melambat tanpa banyak merugikan perekonomian. Ini merupakan hasil yang baik, tetapi meningkatkan kemungkinan bahwa kebijakan The Fed tidak cukup membatasi untuk menyelesaikan tugasnya. .
Berbeda dengan pidatonya tahun lalu di konferensi yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City yang memberikan peringatan pengetatan moneter lebih lanjut, Powell kali ini tidak mengingatkan dampak buruk pengetatan terhadap rumah tangga di Amerika Serikat.
Ia juga tidak memberikan sinyal bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi atau menyetujui tindakan yang dilakukan beberapa pembuat kebijakan terhadap perlunya penyesuaian suku bunga ke bawah setelah inflasi mereda secara lebih berkelanjutan.