Inflasi di Manokwari Papua Masih Tinggi, Ikan dan Beras Penyebabnya

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww.
Ilustrasi. Inflasi di Manokwari juga tercatat paling tinggi secara bulanan mencapai 0,55%.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
1/9/2023, 15.36 WIB

Indeks harga konsumen atau IHK mengalami deflasi 0,02% secara bulanan atau inflasi 3,27% secara tahunan  pada Agustus 2023. Meski demikian, masih terdapat daerah yang mengalami inflasi tinggi terutama secara tahunan, yakni Manowari, Papua dengan inflasi mencapai 6,4% secara tahunan. 

Deputi Bidang Distribusi Statistik dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan, inflasi di Manokwari juga tercatat paling tinggi secara bulanan mencapai 0,55%. Inflasi bulanan di Manowari disumbang oleh kenaikan harga ikan segar sebesar 1,08%, sawi hijau 0,27%, bawang putih 0,12%, serta bawang merah dan bucis masing-masing 0,04%. 

Inflasi tertinggi secara tahunan juga dicatatkan oleh Manokwari sebesar 6,40%. "Komoditas penyumbang inflasi di Manokwari secara tahunan, yakni ikan segar dengan andil sebesar 2,61%, beras 0,57%, bensin 0,45%, rokok kretek filter 0,41%, dan tomat 0,35%," ujar Pudji dalam konferensi pers, Jumat (1/9). 

Pudji mengatakan, seluruh daerah mencatatkan inflasi secara tahunan, meski 46 kota dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disurvei mengalami deflasi secara bulanan. 

Waingapu di Nusa Tenggara Timur mencatatkan deflasi terdalam secara bulanan mencapai 1,2%. Komoditas penyumbang deflasi terbesar adalah ikan segar 1,08%, sawi hijau 0,27%, bawang putih 0,12%, bawang merah 0,04%, dan buncis 0,04%. 

Berikut data deflasi dan inflasi secara bulanan pada Agustus 2023 menurut wilayah:

Sumatera:

Deflasi, Tembilahan 0,54%

Inflasi, Bandar Lampung 0,34% 

Kalimantan :

Deflasi, Pontianak 0,40% 

Inflasi, Samarinda 0,10%

Bali Nusra 

Deflasi: Waingapu 1,20%

Inflasi: Maumere 0,37%

Maluku Papua

Deflasi, Ambon 0,35%

Inflasi, Manokwari 0,55%

Sulawesi 

Deflasi: Gorontalo 0,25%

Inflasi: Baubau 0,41%

Reporter: Zahwa Madjid