Ekonomi Amerika Kuat, Data Lapangan Kerja Baru Lampaui Ekspektasi
Amerika Serikat mencatatkan terdapat 336.000 lapangan kerja baru pada September, jauh lebih banyak dari perkiraan pasar. Data lapangan kerja AS ini mendorong imbal hasil obligasi ke level tertinggi baru dalam 16 tahun dan memicu kekhawatiran investor bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pasar sebelumnya memperkirakan, jumlah lapangan kerja baru pada September hanya akan mencapai 170 ribu. Data terbaru Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis pada Jumat (6/10) tersebut mendorong aksi jual obligasi yang melanda pasar global selama dua pekan terakhir.
Data tersebut juga mendorong biaya pinjaman Amerika tenor 10 tahun mencapai level tertingginya sejak 2007. Jumlah lapangan kerja baru pada bulan lalu juga jauh lebih tinggi dibandingkan data pada Agustus yang sudah direvisi naik menjadi 227 ribu lapangan kerja.
Imbal hasil obligasi yang sempat melonjak kembali turun setelah aksi jual mereda tetapi masih mendekati level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Kepala Investasi di Franklin Templeton Investment Solutions Wylie Tollette mengatakan bahwa lapangan pekerjaan baru yang melonjak jauh di atas perkiraan.
“Ekspektasi saya dan sepertinya keyakinan pasar adalah bahwa hal ini meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Fed, " ujar Tollette seperti dikutip dari Financial Times, Sabtu (7/10).
Presiden Joe Biden mengapresiasi angka tersebut dan menyoroti bahwa tingkat pengangguran masih berada di bawah 4% dalam rentang waktu terpanjang selama 50 tahun. Ia menyebut, inflasi AS kini juga berada pada level terendah di antara perekonomian besar mana pun di dunia.
Biden juga mendesak anggota parlemen untuk “mulai bekerja” untuk mencapai kesepakatan guna menjaga pendanaan pemerintah setelah penutupan pemerintahan hampir tidak bisa dihindari pada bulan lalu,
Dalam beberapa menit setelah laporan ketenagakerjaan dirilis pada Jumat, imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan melonjak hampir 0,13% menjadi 5,15%.
Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun bertambah 0,17% menjadi hampir 4,89%, sedangkan imbal hasil obligasi tenor 30 tahun mencapai 5,05% untuk pertama kalinya sejak Agustus 2007, meskipun keduanya turun kembali.