Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan tiga isu penting pada forum IMF-World Bank Annual Meeting 2023, yakni kemiskinan, kesejahteraan, dan perubahan iklim.
“Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan, dan mitigasi perubahan iklim harus berjalan beriringan. Di tengah situasi global yang kian dinamis, penanganan terhadap ketiga isu tersebut menjadi semakin kritis,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Jumat (13/10).
Bendahara Negara ini mengatakan Bank Dunia memiliki peran penting dalam menciptakan inovasi pembiayaan, sekaligus memberi dampak positif di kancah global.
Sri Mulyani juga menyoroti langkah modernisasi penerapan model bisnis dan finansial untuk mengatasi keterbatasan pendanaan yang diambil oleh Bank Dunia. Menurut dia, upaya Bank Dunia mampu meningkatkan dampak positif dan pendekatan yang lebih modern.
Di samping itu, Menkeu menyinggung soal peran penting ASEAN, terutama mengenai keunggulan kawasan yang memiliki keragaman karakter. Sri Mulyani berharap IMF dapat melihat lebih dalam dari masing-masing negara anggota ASEAN.
“Tugas IMF untuk mengelola situasi keuangan global juga akan semakin kompleks. Saya berharap IMF dapat melihat lebih dalam dari masing-masing negara anggota ASEAN untuk dapat memberikan dukungan terbaik bagi kami dalam mengatasi situasi global,” ujar Sri Mulyani.
Menkeu juga menyatakan berbagai peran penting yang telah dilakukan Indonesia selaku pemangku Keketuaan ASEAN tahun ini.
“Mulai dari membahas isu ekonomi digital, keberlanjutan, ketahanan pangan, arsitektur kesehatan, pembangunan berkelanjutan, termasuk di dalamnya peluncuran Taksonomi ASEAN versi 2 untuk mendukung pembiayaan hijau,” jelas Menkeu.
Diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menghadiri International Monetary Fund (IMF) - World Bank Annual Meetings 2023 yang diselenggarakan di Marrakesh, Maroko.